5 Cara Mengurus STNK Mati dengan Cepat

Bagi AutoFamily yang memiliki kendaraan bermotor, pasti sudah tidak asing lagi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Surat ini merupakan dokumen penting yang wajib dimiliki oleh setiap pemilik kendaraan. Namun, bagaimana jika STNK Anda ternyata sudah mati? Jangan panik! Mengurus STNK mati sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan, asalkan Anda tahu langkah-langkah dan persyaratannya. Penasaran? Simak caranya di bawah ini!

Persyaratan Mengurus STNK Mati

Sebelum mengurus STNK yang sudah mati, Anda harus menyiapkan sejumlah dokumen penting. Hal ini dilakukan agar proses pengurusan berjalan lancar tanpa hambatan. Berikut dokumen yang perlu Anda bawa ke kantor Samsat:

1. STNK Asli yang Mati

STNK merupakan dokumen resmi yang membuktikan bahwa kendaraan Anda telah terdaftar dan sah digunakan di jalan raya. Oleh karena itu, Anda harus membawa STNK asli dan fotokopinya sebagai bukti kepemilikan kendaraan. Jika STNK hilang, Anda perlu mengurus surat kehilangan dari kepolisian sebelum dapat mengajukan perpanjangan.

2. BPKB Asli

BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) adalah dokumen penting lain yang menunjukkan kepemilikan kendaraan. Dalam proses perpanjangan STNK mati, petugas Samsat akan memeriksa BPKB asli untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut tidak dalam status sengketa atau bermasalah. Fotokopinya juga dibutuhkan untuk arsip.

3. Identitas Diri (KTP Pemilik Kendaraan)

Anda harus membawa KTP asli yang masih berlaku serta fotokopinya. Nama pada KTP harus sesuai dengan nama yang tercantum di STNK dan BPKB. Jika kendaraan terdaftar atas nama orang lain, Anda perlu membawa surat kuasa bermaterai sebagai bukti izin pengurusan dari pemilik kendaraan.

4. Kendaraan yang Bersangkutan

Kendaraan harus dibawa ke kantor Samsat untuk dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini meliputi pencocokan nomor rangka dan nomor mesin dengan data yang terdaftar di sistem Samsat. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan tidak terlibat dalam kasus kriminal seperti pencurian atau penggelapan.

5. Bukti Pembayaran Pajak Terakhir

Jika Anda masih memiliki bukti pembayaran pajak kendaraan terakhir, bawalah sebagai referensi. Jika tidak, petugas Samsat akan mengecek riwayat pembayaran pajak melalui sistem mereka. Makin lama pajak tidak dibayar, maka makin besar denda yang akan dikenakan.

Setelah semua dokumen di atas lengkap, Anda bisa langsung menuju kantor Samsat terdekat untuk mengurus perpanjangan STNK mati.

TEMUKAN LAYANAN PURNA JUAL TERBAIK UNTUK MOBIL TOYOTA ANDA HANYA DI AUTO2000 DIGIROOM!

Prosedur Mengurus STNK Mati

Mengurus STNK mati sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan, asalkan Anda memahami prosedurnya. Berikut langkah-langkah yang harus Anda lakukan:

1. Datang ke Kantor Samsat Terdekat

Langkah pertama adalah mendatangi kantor Samsat sesuai dengan tempat kendaraan Anda terdaftar. Jika Anda tidak yakin dengan lokasinya, Anda bisa mencari informasi melalui website resmi kepolisian atau Samsat online.

2. Lakukan Cek Fisik Kendaraan

Setibanya di Samsat, kendaraan Anda akan menjalani cek fisik oleh petugas. Nomor rangka dan nomor mesin akan diperiksa dan dicocokkan dengan data di sistem. Jika ada ketidaksesuaian, Anda mungkin perlu melakukan verifikasi lebih lanjut di bagian terkait.

3. Mengisi Formulir Pajak dan Melampirkan Dokumen Persyaratan

Setelah cek fisik selesai, Anda akan diberikan formulir yang harus diisi dengan data kendaraan dan identitas pemilik. Pastikan semua data yang diisi sesuai dengan dokumen yang Anda bawa.

4. Mengisi Surat Keterangan Tidak Ada Perubahan Data

Untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan pada identitas pemilik dan kendaraan, Anda perlu mengisi surat pernyataan. Jika ada perubahan (misalnya kendaraan berpindah kepemilikan), Anda perlu mengurus balik nama sebelum memperpanjang STNK.

5. Melakukan Pembayaran Pajak, Biaya Administrasi, dan Denda

Terakhir, Anda akan diminta untuk membayar pajak kendaraan yang tertunggak, biaya administrasi, serta denda keterlambatan sesuai ketentuan yang berlaku. Setelah pembayaran selesai, STNK baru akan dicetak dan diberikan kepada Anda.

Biaya dan Denda Mengurus STNK Mati

Denda yang dikenakan pada STNK mati tergantung dari berapa lama pajak kendaraan belum dibayarkan. Berikut aturan denda berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 16/PMK.010/2017:

1-90 hari keterlambatan: Denda 25% dari pajak kendaraan yang seharusnya dibayar.
91-180 hari keterlambatan: Denda 50%.
181-270 hari keterlambatan: Denda 75%.
Lebih dari 270 hari keterlambatan: Denda 100%.

Selain denda pajak, pemilik kendaraan juga harus membayar denda atas sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ) yang belum dibayarkan.

JADWALKAN TEST DRIVE SEKARANG JUGA UNTUK MERASAKAN KEANDALAN DAN KENYAMANAN MOBIL TOYOTA SECARA LANGSUNG!

Dampak Buruk Jika Tidak Mengurus STNK Mati

Menunda atau mengabaikan pengurusan STNK mati bisa berakibat sangat buruk bagi pemilik kendaraan. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi jika STNK kendaraan Anda mati dan tidak segera diurus:

1. Denda yang Makin Besar

Salah satu dampak paling nyata dari menunda pengurusan STNK mati adalah besaran denda yang harus Anda bayar. Makin lama STNK tidak diperpanjang, maka makin besar denda yang harus Anda bayar.

Pada awalnya, denda mungkin terlihat kecil, namun jika dibiarkan berlarut-larut, denda tersebut bisa menjadi beban finansial yang cukup besar. Hal tersebut tentu akan merugikan Anda secara ekonomis, apalagi jika ada pajak yang menunggak selama bertahun-tahun.

2. Kendaraan Tidak Sah Digunakan di Jalan Raya

Kendaraan dengan STNK yang mati dianggap tidak sah untuk digunakan di jalan raya. Ketika Anda menggunakan kendaraan dengan STNK mati, Anda melanggar hukum, dan kendaraan Anda bisa disita oleh petugas kepolisian jika terjaring razia. Bahkan, polisi berhak untuk menahan kendaraan Anda sampai proses administrasi seperti pembayaran pajak dan denda selesai dilakukan.

3. Sulit Menjual Kendaraan

STNK yang mati akan menjadi kendala besar jika suatu saat ingin menjual mobil Fortuner Anda. Pembeli mobil atau motor bekas biasanya ingin memastikan bahwa kendaraan yang mereka beli memiliki dokumen yang lengkap dan sah, termasuk STNK yang aktif.

Jika STNK kendaraan Anda mati, calon pembeli kemungkinan besar akan ragu dan menganggap kendaraan tersebut berisiko, bahkan mereka mungkin menghindar untuk membeli kendaraan tersebut.

4. Kesulitan dalam Pengurusan Asuransi

Asuransi kendaraan menjadi hal yang penting untuk memberikan perlindungan finansial jika terjadi kecelakaan atau kerusakan pada kendaraan. Namun, banyak perusahaan asuransi yang mensyaratkan kendaraan memiliki STNK yang aktif untuk bisa mengajukan klaim. Jika STNK kendaraan mati, Anda mungkin akan kesulitan dalam membeli asuransi atau bahkan tidak bisa mengajukan klaim jika kendaraan Anda terlibat dalam kecelakaan.

Itulah dia cara mengurus STNK mati. Secara garis besar, mengurus STNK mati tidak perlu membuat Anda khawatir, asalkan Anda sudah mengetahui langkah-langkah yang harus diambil dan memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.

Meskipun ada biaya dan denda yang harus dibayar, lebih baik mengurusnya segera agar tidak menimbulkan masalah pada masa depan. Dengan mengikuti prosedur yang benar dan tepat waktu, Anda dapat memperpanjang STNK kendaraan Anda dengan mudah dan cepat.

Dapatkan Informasi Otomotif Terbaru hanya di Auto2000 Digiroom

Bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi otomotif terbaru, Auto2000 Digiroom dapat menjadi tempat yang tepat. Mulai dari informasi plat nomor kendaraan, cara cek pajak kendaraan bermotor untuk berbagai daerah, ulasan lengkap tentang mobil Toyota terbaru, hingga panduan membeli mobil bekas, semuanya dapat Anda temukan di sini.

Tidak hanya itu, Auto2000 Digiroom juga menawarkan berbagai layanan unggulan untuk memenuhi kebutuhan otomotif Anda. Mulai dari pembelian mobil baru dengan promo menarik, pembelian suku cadang orisinal Toyota, hingga layanan booking service online yang memudahkan Anda dalam merawat kendaraan.

Jangan ragu, kunjungi Auto2000 Digiroom dan temukan kemudahan dalam urusan otomotif Anda!

Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Gambar di atas hanyalah ilustrasi.