Sistem kelistrikan mobil menjadi bagian penting yang harus terus dipastikan bahwa kinerjanya optimal. Jika ada yang masalah serius, maka sistem kerja mobil tidak mungkin maksimal. Untuk mendapatkan arus listrik yang optimal, maka dibutuhkan alternator yang terdiri dari stator dan kumparan rotor. Di antara kedua komponen itu, kira-kira apa fungsi stator pada alternator? Bagaimana cara kerjanya? Untuk mengetahui jawabannya silakan simak sampai habis agar AutoFamily dapat memahami fungsi stator pada alternator dengan baik.
DAPATKAN PROMO MENARIK TOYOTA AVANZA DI AUTO2000
Fungsi Stator pada Alternator
Stator adalah bagian dari alternator yang berbentuk seperti kumparan statis dengan tiga kumparan yang salah satu bagian ujungnya menjadi satu. Kemudian di bagian tengah menjadi pusat gulungan serta disebut sebagai titik netral atau terminal N.
Kumparan tersebut dililitkan dengan rangka besi bernama inti stator. Jumlah gulungannya masing-masing sama untuk mendapatkan sudut fasa yang dibutuhkan supaya tegangannya berbeda-beda.
Fungsi stator pada alternator sendiri adalah menghasilkan arus listrik untuk sistem kelistrikan mobil. Jenis arus listrik yang dihasilkan adalah arus bolak balik (AC) ketika rotor memiliki medan magnet berputar. Stator bisa berfungsi dengan baik ketika letaknya tepat. Bagi yang belum tahu, letak kumparan stator sendiri ada di dalam alternator. Jarak antara permukaan rotor coil yang ada di luar dengan stator memang hanya beberapa milimeter saja.
Sebenarnya keberadaan stator tidak hanya ada di mobil saja. Namun masih ada di beberapa benda dan alat lain generator listrik, motor listrik, hingga sirine. Namun fungsi dari stator dapat menjadi berbeda di benda dan alat lain, sesuai dengan konfigurasinya.
Baca Juga:Hal yang Perlu AutoFamily Ketahui dari Viskositas Oli
Cara Kerja Stator pada Alternator
Anda sudah mengetahui apa fungsi dari stator pada alternator mobil. Kini waktunya memahami cara kerjanya. Ketika mobil sedang melakukan pengisian daya listrik pada baterai atau accu, maka fungsi dari stator adalah menghasilkan arus listrik (AC) yang akan diarahkan ke bagian dioda supaya dapat berubah menjadi arus DC.
Arus DC menjadi bagian penting dalam sistem kelistrikan karena memang sesuai dengan baterai mobil. Kemudian stator coil akan bekerja saat rotor coil yang ada di tengah mampu bergerak berputar ketika mesin mobil Anda nyalakan. Setelah itu, rotor dapat menciptakan medan magnet dan perpotongan garis gaya magnet. Saat gaya magnet sudah muncul, akhirnya stator yang statis mampu mengirim arus listrik.
Nantinya, arus listrik akan dialirkan ke bagian dioda agar diubah menjadi arus DC. Setelah menjadi arus DC, barulah dialirkan ke bagian baterai mobil. Kalau tidak ada putaran rotor coil, sudah pasti tidak muncul loncatan elektron yang mampu memicu timbulnya aliran listrik di bagian kumparan stator.
Jika komponen stator yang ada di alternator mengalami kerusakan, sudah pasti tidak muncul arus listrik. Bagaimanapun caranya, tetap tidak bisa muncul arus listrik ketika komponen stator ini mengalami kerusakan. Itulah mengapa Anda harus mampu memastikan bahwa komponen tersebut bekerja dengan baik sepanjang waktu.
Baca Juga:4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memilih Mobil
AutoFamily perlu untuk melakukan service secara berkala bersama Auto2000 yang menyediakan layanan bengkel resmi Toyota di berbagai daerah pada saat ini. Didukung oleh barisan teknisi profesional dan berpengalaman, kondisi mobil Toyota milik AutoFamily dapat kembali prima, termasuk bagian stator. Pengalaman berkendara AutoFamily bersama mobil Toyota kesayangan menjadi lebih nyaman sepanjang jalan. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membawa mobil ke bengkel, silakan lakukan booking layanan THS-Auto2000 Home Service melalui websiteatau aplikasi Auto2000 Mobile kami.
KunjungiDealer Toyotasekarang jugadan dapatkan berbagaiPromo Dealer Mobil Toyotaterbaru untuk berbagai jenislayanan purna jualAuto2000. Anda bisa jadwalkan kunjungandi sini.
