7_Komponen_Alternator_dan_Fungsinya.jpg

Ketahui 12 Komponen Alternator dan Fungsinya Masing-Masing

Diterbitkan25 Jan 2023

Apakah Anda sudah mengetahui komponen alternator dan fungsinya? Mungkin Anda sudah tahu bahwa pada sistem pengisian, komponen yang berfungsi untuk merubah arus ac menjadi arus dc sekaligus menstabilkan arus yang disebut Alternator.


Dalam artikel ini, AutoFamily akan memahami beberapa komponen alternator beserta fungsinya pada tiap bagian.


Apa Itu Alternator Mobil?

Alternator pada mobil adalah sebuah komponen listrik yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik searah (DC) guna mengisi baterai mobil dan menyediakan daya untuk sistem listrik kendaraan saat mesin beroperasi. Alternator menggantikan fungsi generator yang lebih tua pada sebagian besar kendaraan modern.


Berbeda dengan generator, yang menghasilkan arus bolak-balik (AC), alternator menghasilkan arus searah melalui prinsip elektromagnetisme. Alternator umumnya terdiri dari rotor (yang berputar) dan stator (yang diam).


Rotor biasanya terdiri dari kumparan kawat yang dipasang pada poros yang berputar, dan stator berisi kumparan kawat yang tetap. Saat rotor berputar di dalam stator, medan magnet berubah, dan ini menghasilkan arus listrik pada kumparan kawat stator.


Arus listrik yang dihasilkan oleh alternator kemudian diubah menjadi arus searah oleh suatu perangkat bernama dioda penyearah (rectifier).


Alternator juga dilengkapi dengan regulator tegangan untuk mengontrol tegangan keluaran, sehingga tegangan yang diberikan ke baterai dan sistem listrik mobil tetap stabil.


Fungsi utama alternator adalah untuk menyediakan tenaga listrik yang dibutuhkan oleh berbagai sistem elektrikal di dalam mobil, seperti lampu penerangan, lampu indikator klakson, sistem pengapian, sistem pengisian baterai, dan perangkat listrik lainnya. Alternator juga bertanggung jawab untuk mengisi daya baterai mobil saat mesin berjalan.


Baca juga: 5 Ciri Aki Mobil Lemah dan Pengaruhnya pada Mobil


Komponen Alternator dan Fungsinya

Berikut ini ada 12 komponen alternator beserta fungsinya yang perlu Anda ketahui, yaitu:


1. Rotor Coil

Rotor coil adalah kumparan berputar yang berfungsi menyediakan medan magnet di dalam alternator. Kita mengetahui bahwa prinsip kerja alternator yakni dengan memanfaatkan perpotongan garis gaya magnet untuk menghasilkan aliran listrik.


Untuk mendapatkan perpotongan gaya magnet tersebut, maka harus ada medan magnet yang dibangkitkan terlebih dahulu. Pada pengisian sepeda motor, rotor sudah menggunakan permanen magnet sehingga tak perlu dibangkitkan lagi medan magnetnya.


Tapi pada komponen alternator mobil, rotor terbuat dari kumparan yang bisa mengeluarkan medan magnet hanya apabila dialiri arus listrik. Dari mana arus listrik berasal? Tentu saja dari aki. Aki berfungsi sebagai penyalur listrik. Tanpa aki, tentu mobil tidak bisa dihidupkan.

Rotor ini terhubung ke poros alternator, sehingga saat poros berputar rotor juga berputar dan medan magnet akan bergerak-gerak.


Tentu jika komponen ini tidak bekerja maksimal bisa berdampak pada kinerja komponen kelistrikan lainnya. Mulai dari banjir atau penanganan yang tidak tepat bisa saja jadi penyebabnya.


Untuk itu pemeriksaan rutin harus dilakukan agar altenator selalu dalam kondisi prima. Gunakan saja PAKET SERVIS SPONTAN agar lebih praktis dan menguntungkan dalam merawat mobil. AutoFamily bisa hemat sampai Rp 2 jutaan, loh! Dapatkan dengan mudah DI SINI.


2. Stator Coil

Stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi menangkap perpotongan medan magnet. Seperti yang dijelaskan diatas, untuk menghasilkan arus listrik, maka medan magnet harus berpotongan dengan kumparan. Nantinya, pada kumparan statis tersebut akan timbul aliran listrik dengan tegangan dan arah tertentu.


Lokasi stator ada di bagian luar rotor coil. Ada jarak beberapa milimeter antara permukaan rotor dengan permukaan stator. Karena jaraknya cukup kecil, maka medan magnet dari stator akan menyentuh kumparan stator. Sehingga begitu rotor diputar, medan magnet tersebut akan berpotongan dengan stator coil.


Baca juga:Review Toyota Hilux Double Cabin


3. Alternator Shaft

Poros alternator berfungsi sebagai penghubung antara bagian pulley dengan rotor. Sehingga putaran dari pulley alternator bisa tersambung ke rotor dan rotor dapat berputar.


4. Brush

Brush atau sikat adalah komponen alternator tembaga berbentuk kotak kecil, yang digunakan untuk menghubungkan arus listrik ke rotor coil. Kita tahu bahwa rotor memerlukan arus listrik untuk membangkitkan kemagnetan namun rotor ini juga berputar. Jadi arus listrik tidak bisa disambungkan begitu saja menggunakan kabel.


Jalan keluarnya, yakni dengan memanfaatkan dua buah brush yang menekan slip ring. Slip ring sendiri merupakan bagian pada ujung poros alternator yang terhubung ke dua ujung kumparan rotor. Sehingga saat brush ini menempel pada slip ring maka arus listrik akan tersalur ke rotor.


DAPATKAN PROMO TOYOTA NEW SIENTA DI AUTO2000

5. Bearing

Bearing berfungsi sebagai bantalan yang akan melapisi poros alternator dengan frame alternator. Sebetulnya bukan hanya pada alternator, semua mekanisme putaran pada sistem apapun wajib memiliki bearing. Tanpa bearing maka putaran poros bisa lebih kasar dan berat. Pada alternator, umumnya ada dua buah bearing yang diletakan dibagian frame depan dan frame belakang.


6. Alternator Fan

Kalau melihat bagian depan rotor coil, Anda akan melihat sirip-sirip kipas. Fungsi kipas ini adalah untuk mendinginkan kumparan baik stator dan rotor saat bekerja. Kipas ini diperlukan untuk mencegah alternator overheat, karena panas berlebih di dalam alternator akan mengganggu proses pengisian arus listrik secara keseluruhan.


Baca juga: Menjaga Fan Belt Tetap Prima


7. Rectifier / Dioda

Rectifier atau rangkaian dioda adalah komponen untuk mengubah arus AC menjadi DC. Rectifier diperlukan karena arus output dari stator coil, masih bersifat AC atau bolak balik. Sementara kelistrikan mobil menggunakan tegangan yang dihasilkan oleh DC.


Sehingga diperlukan rangkaian dioda untuk mengubah arus AC ke DC. Cara pengubahan ini murni tugas dari dioda dimana dioda dapat memblok aliran arus dari salah satu arah. Sehingga saat arus AC dialirkan ke dioda maka hanya satu arah saja yang dapat lewat dan menjadi searah/DC.


8. Pulley Alternator

Di dalam sebuah alternator mobil, terdapat komponen pulley yang bekerja sebagai bagian penerima putaran input dari mesin. Dalam kata lain, pulley alternator berfungsi untuk memutar rotor coil yang berada di dalam alternator mobil.


Pada dasarnya, pulley alternator diputar oleh komponen drive belt. Namun karena posisi belt tersebut melilit crankshaft, maka pulley alternator baru dapat bekerja ketika crankshaft juga berputar. Jika dibandingkan dengan crankshaft, pulley alternator memiliki RPM yang lebih cepat sebab memiliki ukuran diameter yang lebih kecil.


9. Alternator Housing

Alternator Housing atau Rumah alternator berfungsi sebagai wadah atau tempat perlindungan untuk seluruh komponen alternator. Terdapat dua jenis frame yang digunakan, yaitu front frame dan end frame. Kedua jenis frame ini memiliki peran dalam melindungi bagian-bagian alternator.


10. Battery Connector

Battery connector merupakan sekrup yang berfungsi sebagai terminal untuk arus keluaran pengisian. Terminal ini berfungsi sebagai titik di mana arus keluaran pengisian tersedia, dan sekrup ini akan dihubungkan dengan kabel positif aki untuk menggerakkan sistem kelistrikan mobil serta mengisi daya aki.


11. Alternator socket

Pada sistem pengisian IC, socket alternator umumnya memiliki desain yang sederhana karena hanya memiliki dua terminal. Dua terminal ini akan dihubungkan dengan brush untuk menghasilkan medan magnet pada rotor coil.


12. IC Regulator

IC regulator mengatur tegangan keluaran dari stator untuk menjaga agar tidak melebihi 14 Volt. Regulator ini terletak setelah rectifier, sehingga arus DC yang dikendalikan oleh regulator ini.


Sistem kelistrikan mobil beroperasi pada 12 Volt, dengan batas pengisian maksimal 14 Volt. Jika tegangan melebihi 14 Volt, dapat merusak komponen kelistrikan.


IC regulator berfungsi sebagai pencegah potensi kerusakan ini. Walaupun rangkaian IC regulator rumit dengan komponen elektronika seperti transistor, bentuknya lebih kompak dibandingkan regulator konvensional. Sehingga, IC regulator dapat ditempatkan di dalam alternator.


Akan tetapi, pada sistem pengisian konvensional dengan regulator tipe point/konvensional, tidak ada IC regulator di dalam alternator.


Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memilih Mobil


Itu dia penjelasan mengenai beberapa komponen alternator dan juga fungsinya. Hal lain yang tidak kalah penting selanjutnya adalah memastikan seluruh komponen alternator pada mobil AutoFamily selalu dalam kondisi prima dan terawat.


Auto2000 siap membantu AutoFamily memberikan pelayanan dan perawatan terbaik untuk seluruh suku cadang dan perangkat mobil lainnya.

AutoFamily juga dapat menikmati berbagai paket layanan service dari kami untuk mendapatkan servis perawatan berkala maupun pekerjaan perbaikan umum yang berkaitan dengan mesin, sasis/rangka kendaraan, serta kelistrikan untuk seluruh model Toyota.


Jika AutoFamily merasa sulit untuk memperbaiki kendaraan Anda, silahkan temukan cabang Auto2000 terdekat dan lakukan booking service secara online. Sekarang servis di Auto2000 bisa lebih mudah bukan? Simak juga berbagai harga dan spesfikasi dari mobil baru Toyota seperti Toyota Yaris,Kijang InnovaZenix hingga Corolla Corolla Cross.


Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

digiroom logo

AUTO2000 DIGIROOM

Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.