Tips&Tricks_1.jpg

Menjaga Fan Belt Tetap Prima

Diterbitkan16 Apr 2020

02 Feb 2007

Satu dari sekian banyak masalah saat berkendara adalah fan belt alternator putus tiba-tiba. Efek berikut yang paling dominan jika komponen ini putus adalah mogok. Kasus ini juga kerap dialami customer AstraWorld. Catatan dari Emergency Roadside Assistance (ERA) AstraWorld menunjukkan bahwa tiap bulan selalu ada customer yang mengalami kondisi darurat akibat fan belt alternator putus.

Biasanya fan belt alternator putus saat mesin hidup. Sayangnya, jarang pengendara yang segera mengetahui saat komponen ini tak berfungsi. Mereka baru sadar ketika mesin mati tiba-tiba. Sebetulnya mesin mati karena overheating, dan terjadi kekosongan energi listrik.

Menurut Suwarno, Technical and Training Staff ERA AstraWorld, jalan terbaik untuk mengatasi fan belt alternator putus adalah mengganti dengan fan belt yang baru. Kalaupun kondisi tidak memungkinkan untuk segera mengganti, menurutnya, mobil bisa tetap dijalankan tanpa fan belt. Misalnya, untuk menuju bengkel terdekat.

Hanya, Suwarno mengingatkan, keterpaksaan itu bisa dilakukan dengan catatan: lokasi yang ditempuh tidak terlalu jauh dan tetap lakukan pengontrolan temperatur. Apabila temperatur sudah melebihi standar, disarankan untuk berhenti sejenak. Tujuannya untuk mendinginkan mesin kembali.

Selain mengontrol temperatur, mobil bisa tetap dijalankan dengan mematikan semua accesoris yang bisa menyedot energi listrik (AC, tape, lampu besar dll).

Hal-hal ini harus dilakukan mengingat fungsi vital fan belt alternator pada tiap kendaraan. Secara teknis, fungsinya adalah untuk meneruskan tenaga dari poros engkol ke dinamo amper, kipas pendingin dan pompa air.

Dinamo amper harus digerakkan karena ia bertugas untuk menghasilkan setrum (listrik). Energi yang dihasilkan ini akan digunakan untuk mengisi baterai (aki) dan kelistrikan lainnya. Itu sebabnya, bila fan belt alternator putus, lama kelamaan sistem kelistrikan mobil bisa tekor. Implikasinya adalah mobil mogok.

Sementara, kipas pendingin berguna untuk mempercepat aliran udara dari depan kendaraan yang akan melalui radiator (pendingin air). Sedangkan pompa air, berguna untuk mensirkulasikan air pendingin pada sistem pendingin. Hasil kerja kedua komponen ini, panas mesin bisa terkendali.

Overheating atau mesin yang terlalu panas jelas bisa mengakibatkan mogok. Selain itu, overheating akan membuat komponen-komponen mesin berubah ukuran. Bila hal ini sampai terjadi, ke-presisi-an mesin akan terganggu. Gangguan presisi ini bisa mengakibatkan kerusakan mesin yang lebih parah.

Makanya, pada kendaraan-kendaraan yang sudah menggunakan sistem injeksi, agar ke-presisi-an tidak terganggu overheating, biasanya komputer mesin kendaraan tersebut akan menghentikan supply bahan bakar dan meniadakan api busi. Sehingga mesin langsung mogok tanpa perlu menunggu overheating.

Selain van belt alternator, kendaraan umumnya terdiri dari beberapa fan belt (penerus putaran engkol mesin). Diantaranya fan belt untuk menggerakkan water pump (pompa air), kompresor AC dan pompa power steering. Pada mesin diesel malah ada fan belt untuk menggerakkan pompa vakum (untuk menghasilkan kevakuman).

Semua sama penting dan vital. Bila mengalami kerusakan dan tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Menurut Suwarno, ada tips untuk merawat fan belt.

  • Lakukan pemeriksaan fan belt

.

Periksa fan belt dari kemungkinan aus, getas, dan kurang lentur. Biasanya setiap servis berkala (tune up) atau setiap 5000 km, bengkel juga akan memeriksa komponen ini. Ganti fan belt apabila kondisinya sudah tidak baik (tipis, retak-retak dan tidak lentur).

Auto2000


digiroom logo

AUTO2000 DIGIROOM

Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.