.jpg&w=3840&q=75)
7 Jenis Oli Mobil yang Wajib Diketahui
Diterbitkan23 Apr 2025
Oli adalah komponen vital pada mobil. Dengan adanya oli, maka gesekan di antara komponen-komponen mesin bisa diminimalisir sehingga usia pakai kendaraan pun lebih panjang. Tak hanya itu, pada beberapa bagian mobil, oli juga berfungsi sebagai pendingin, pencegah karat, hingga peredam suara mesin. Namun, dalam memilih oli yang tepat, Anda tidak bisa sembarangan. Anda perlu memahami kualitas oli dan fungsinya masing-masing agar performa kendaraan tetap optimal.
Tahukah AutoFamily, bahwa oli mobil apa saja tidak hanya terbatas pada oli mesin saja? Faktanya, ada beberapa jenis oli yang memiliki peran penting di bagian lain mobil, seperti transmisi, gardan, hingga power steering. Tahukah AutoFamily, ternyata oli pun ada bermacam-macam jenisnya dan memiliki arti kode oli. Apa saja jenis oli mobil yang wajib diketahui? Berikut penjelasannya!
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Oli?
Waktu penggantian oli mobil sangat bergantung pada jenis oli dan penggunaan kendaraan. Umumnya, oli mesin perlu diganti setiap 5.000–10.000 km atau setiap enam bulan sekali, sedangkan oli transmisi manual disarankan diganti setiap 10.000 kilometer. Untuk oli transmisi otomatis (ATF), penggantian idealnya setiap 20.000 km, oli gardan setiap 10.000–20.000 km, dan oli rem setiap 30.000 km atau ketika cairan mulai berubah warna. Sementara itu, oli power steering dan oli transfer biasanya diganti setiap 40.000 km.
Selain berdasarkan jarak tempuh, Anda juga perlu memperhatikan gejala pada mobil, seperti suara mesin yang lebih kasar, perpindahan gigi yang tidak mulus, atau perubahan warna serta kekentalan oli. Jika mobil sering digunakan dalam kondisi berat, seperti jalan menanjak, kemacetan, atau membawa beban berat, penggantian oli sebaiknya dilakukan lebih cepat dari jadwal normal.
Jenis-Jenis Oli Mobil Manual
Mobil Anda tidak hanya membutuhkan bahan bakar untuk bisa berjalan dengan lancar, tetapi juga memerlukan pelumas yang tepat di berbagai bagian mesin. Salah satu komponen penting yang sering luput dari perhatian adalah oli mobil. Setiap jenis oli memiliki fungsi spesifik untuk menjaga performa mobil tetap optimal. Jika Anda ingin mobil tetap awet dan nyaman dikendarai, memahami berbagai jenis oli dan jadwal penggantiannya adalah langkah awal yang tidak boleh dilewatkan.
Berikut ini adalah jenis oli mesin mobil yang perlu Anda ketahui lengkap dengan fungsi dan waktu penggantiannya:
1. Oli Mesin
Jenis oli mobil yang pertama adalah oli mesin. Jika AutoFamily mendapatkan pengingat untuk mengganti oli, maka oli mesin inilah yang dimaksud. Fungsinya sangat penting bagi mobil. Pada saat mesin dihidupkan, oli mesin akan masuk ke sela-sela bagian mesin penggerak (piston, silinder, dan crankshaft) dan bertindak sebagai pelumas. Lampu indikator oli menyala di speedometer adalah indikator mengenai oli mesin saja, jadi bukan oli yang lainnya ya. Agar bisa bekerja optimal, oli mesin wajib diganti setiap mobil sudah melalui 5.000-10.000 km. AutoFamily juga bisa menggunakan patokan waktu untuk mengganti oli mesin, yaitu tiap enam bulan sekali.
2. Oli Sintetis
Jenis oli mobil berikutnya adalah salah satu tipe dari oli mesin, yakni oli sintetis. Oli ini biasanya terbuat dari bahan dasar Polyalphaolefin (PAO), yaitu hidrokarbon buatan yang dirancang agar menyerupai struktur hidrokarbon pada oli mineral. Dibandingkan dengan oli konvensional, oli sintetis memiliki struktur kimia yang lebih stabil, sehingga menghasilkan kinerja pelumasan yang lebih maksimal dan tahan terhadap suhu ekstrem.
Berkat kestabilan tersebut, oli sintetis memiliki nilai volatilitas yang rendah, yang berarti tidak mudah menguap dan mampu mengurangi emisi knalpot sekaligus meningkatkan titik nyala. Salah satu contoh oli sintetis adalah TMO 0W-20 SN Full Synthetic. TMO adalah oli sintetis yang merupakan oli standar mesin mobil toyota dan dirancang khusus untuk mobil berbahan bakar bensin dari Toyota.Sebagai alternatif, Anda juga bisa mempertimbangkan oli semi sintetis, yaitu campuran antara oli mineral dan oli sintetis yang menawarkan keseimbangan antara performa dan harga.
3. Oli Transmisi
Sesuai namanya, oli transmisi manual berperan sebagai pelumasan pada sistem transmisi mobil. Dengan menggunakan oli ini, maka proses transmisi (pergantian gigi) bisa dilakukan dengan mudah dan halus. Oli bekerja sebagai pelumas gear dan juga bearing pada sistem transmisi manual. Pada sistem transmisi otomatis, oli transmisi bekerja di bagian clutch serta torque.
Oli transmisi yang digunakan pada mobil bertransmisi manual biasanya memiliki konsistensi lebih kental (di atas SAE 40). Sebaiknya, penggantian dilakukan berkala setiap mobil telah menempuh jarak 10.000 km. Sedangkan ganti oli mobil maticdengan ATF (Automatic Transmission Fluid) sebaiknya diganti tiap 20.000 km sekali.
4. Oli Rem (minyak rem)
Oli rem atau kerap disebut minyak rem, berfungsi membantu melancarkan sistem kerja pengereman. Oli rem bertugas sebagai penyalur dalam sistem hidrolik.
Penggantian oli rem sebaiknya dilakukan setiap mobil sudah menempuh jarak sekitar 30.000 km. AutoFamily juga sebaiknya mengganti oli rem jika cairan telah berubah warna atau berubah konsistensinya. Hindari juga membuka-tutup tangki oli terlalu sering karena bisa membuat kotoran masuk.
5. Oli Gardan
Jenis oli mobil berikutnya adalah oli gardan. Fungsi utama dari fluida ini adalah sebagai pelumas kontak gigi gardan. Selain itu, oli gardan juga melindungi pinion gear agar tidak bersinggungan langsung dengan bearing. Penggantian oli gardan sebaiknya dilakukan setiap mobil sudah mencapai jarak 10.000 km (atau maksimal 20.000 km). Biasanya ciri ciri oli gardan mobil harus digantisama dengan oli transmisi mobil.
6. Oli Power Steering
Mobil-mobil yang beredar saat ini umumnya memiliki kemudi yang ringan saat diputar. Hal ini berbeda dari mobil keluaran lama yang kemudinya terasa lebih berat saat diputar. Semuanya berkat sistem power steering. Nah, sistem power steering dapat bekerja dengan adanya oli power steering. Oli power steering berperan sebagai pelumas pompa sekaligus meringankan perputaran kemudi. Cairan ini sebaiknya diganti setiap 40.000 km sekali.
7. Oli Transfer
Jenis oli mobil yang terakhir adalah oli transfer. Oli transfer umumnya hanya digunakan pada mobil dengan sistem penggerak all-wheel drive (AWD) atau four-wheel drive (4WD atau 4x4). Tugas oli mobil adalah sebagai pelindung chain dan bearing. Tanpa adanya oli transfer, gigi akan sulit berputar dan mobil pun terasa berat saat dijalankan. Penggantian oli transfer sebaiknya dilakukan setiap 40.000 km sekali.
Baca juga: Ini Dia Bahaya Oli Mobil Bocor
Waktunya Servis dan Miliki Mobil Toyota Impian Anda di Auto2000!
Nah, itulah pembahasan tentang tujuh jenis oli mobil yang wajib diketahui AutoFamily. Selain rutin ganti oli mobil toyota, para pengemudi juga harus memperhatikan hal lainnya seperti fungsi filter oli agar kondisi mesin mobil tetap prima. Oleh karena itu segera kunjungi bengkel Auto2000 terdekat.
Lebih lanjut, jangan lewatkan kesempatan miliki kendaraan Toyota impian yang nyaman dan aman. Segera dapatkan mobil Toyota sesuai dengan kebutuhan Anda hanya di Auto2000.
Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Promo Terkait
Lihat semuaArtikel Lainnya
Lihat semuaShare With:

AUTO2000 DIGIROOM
Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.