1. Ban Mobil Memiliki Pori-Pori
Bahan dasar utama ban mobil adalah karet alami yang memiliki pori-pori sangat halus dan tidak kelihatan oleh mata. Udara di area bertekanan tinggi akan selalu mengalir ke area yang tekanannya lebih rendah sehingga membuat udara di dalam ban dapat keluar lewat pori-pori ban yang sangat kecil tersebut. Apalagi jika mobil berdiam di satu posisi dalam jangka waktu lama, seperti saat parkir di rumah di masa PPKM.
2. Suhu Lebih Dingin
Hukum fisika menyatakan bahwa di dalam ruang tertutup dan volume dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu gas. Di dalam ban mobil, ketika suhu dingin maka akan menyebabkan tekanan udara ban ikut turun dan kempis. Suhu dingin juga bisa membuat material karet mengalami pengerutan dimana terbentuk ruang kosong antara ban dengan pelek yang menyebabkan udara di dalam ban keluar dengan sendirinya.
Baca Juga:Ini Dia 15 Komponen Gardan Mobil dan Fungsinya
3. Pentil Ban Rusak
Pentil ban memiliki fungsi sebagai penghubung antara alat pengisi udara dengan ban. Masalahnya, jarum pentil bisa mengalami kerusakan yang membuat udara dapat melewatinya. Pentil juga menempel pada pelek mobil sehingga karet pentil yang bersinggungan dengan pelek bisa robek dan membuat ban bocor. Apalagi jika ternyata lubang pelek sebagai dudukan pentil juga bermasalah seperti membentuk sudut tajam atau rusak karena berkarat.
4. Ban Mobil Bocor Halus
Ada kemungkinan ban mobil bocor halus sehingga udara keluar meskipun sangat lambat. Seperti pada ban tubeless yang terlihat tidak bocor namun ternyata mengeluarkan angin karena ada benda asing menusuk telapak ban. Atau lepasnya tambalan pada ban dalam mobil pada ban non-tubeless sehingga membuat udara bisa menyelinap keluar.
5. Pelek Mobil Rusak
Agar ban tidak robek dari rim pelek pada saat bekerja, bagian samping ban dikelilingi kawat baja yang disebut bead dan tertahan pada pelek saat diisi udara. Pelek mobil yang rusak pada dudukan ban tersebut membuat ban tidak mampu menempel rapat dengan pelek sehingga udara keluar. Penyebab pelek rusak antara lain karena mobil sering menghantam lubang di jalan dengan kecepatan tinggi. Sebab lainnya adalah pelek berkarat dan menimbulkan lubang, terutama pada pelek besi atau non alloy.
Cara Mencegah Ban Kempis Sendiri
Melihat pentingnya tugas ban dan risiko kempis sendiri, pemilik mobil disarankan untuk mengecek tekanan angin ban setidaknya seminggu sekali. Tidak ada salahnya AutoFamily menyimpan alat pengukur tekanan udara ban sekaligus kompresor portabel untuk mengisinya dan memastikan tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan. Di waktu bersamaan, sempatkan pula untuk mengecek kondisi fisik ban, pentil, dan pelek dari potensi kebocoran atau masalah lainnya.
Waktu servis berkala, ban memperoleh pemeriksaan rutin oleh petugas Auto2000. Diskusikan dengan mereka jika merasa tekanan angin ban terlalu cepat berkurang sehingga dapat dicari sumber masalahnya. Meskipun aturan PPKM masih berlaku, AutoFamily bisa order layanan THS Auto2000 Home Service untuk servis berkala di rumah. Pelanggan dapat memesan melalui Auto2000 Digiroom dengan memasukkan kode promo THSPEDULI untuk mendapatkan promo menarik. Kemudahan lain dari Auto2000 Digiroom adalah AutoFamily dapat membeli ban dari menu PURNA JUAL -> AKSESORIS, lanjut memilih ban yang sesuai. Tersedia banyak promo penjualan termasuk diskon langsung di momen tertentu.
Ban kempis merupakan masalah yang tidak ingin dialami oleh AutoFamily mengingat kerepotan waktu menggantinya, apalagi kalau terjadi di tengah jalan padat. Padahal ban mobil pasti kempis dan tidak ada cara lain untuk mencegahnya selain merawatnya secara rutin. Urusan Toyota lebih mudah, serahkan pekerjaan ini kepada petugas THS Auto2000 Home Service serta manfaatkan promo spesial di Auto2000 Digiroom, terang Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000, Sabtu (31/7).
Auto2000 Digiroom
CEK PENAWARAN TERBAIK TOYOTA YARIS DI SINI!