Tips_Tricks_5.jpg

Jangan Pakai Oli Transmisi Matik Biasa Untuk Matik CVT, Ini Alasannya

Diterbitkan12 Mar 2020

#N/ASaat ini transmisi CVT (Continous Variable Transmission) sudah jamak dipakai oleh produk Toyota di Indonesia. Dari model menengah Toyota Yaris dan Vios, hingga model mewah Toyota Voxy dan Camry generasi terbaru.Secara konstruksi, transmisi CVT yang mengandalkan sabuk baja yang diputar oleh sepasang puli untuk meneruskan daya dari mesin ke roda terbilang ringkas dan ringan karena sudah tidak ada lagi deretan rasio gigi ala matik konvensional. Dengan desain ringkas membuat insinyur Toyota dapat merancang ruang mesin yang lebih kompak sehingga bisa dikompensasikan untuk membuat kabin lebih lega dan nyaman.

Di awal kemunculannya memang pernah dikeluhkan masalah respons daya sabuk baja yang acap terasa ada delay dan lemah di putaran rendah. Namun seiring waktu, pengembangan di sektor komputer mesin dan material transmisi CVT membuatnya kian sigap dan lincah mengikuti kemauan pengemudi sehingga terasa semakin responsif dan cekatan. Isu lemah daya yang berimbas pada borosnya konsumsi bensin juga bisa ditekan karena sekarang transmisi ini kian mumpuni dalam membaca karakter berkendara dan optimal dalam menyalurkan tenaga.

Perawatan CVT Matic

Transmisi jenis ini terbilang minim perawatan karena punya usia pakai komponen yang termasuk tinggi. Meski demikian, ada beberapa hal mesti diperhatikan pemilik mobil. Salah satu benefit dari transmisi CVT adalah komponen utama terdiri dari puli pemutar dan sabuk baja yang tidak membutuhkan banyak pelumasan. Beda dengan transmisi otomatis biasa yang seluruh gigi wajib dilumasi. Sehingga fungsi dan cara kerja antara keduanya pun berbeda. Transmisi matik konvensional butuh oli dengan spesifikasi lebih berat ketimbang transmisi CVT. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan oli transmisi disesuaikan dengan karakteristik atau spesifikasi standar pabrik agar transmisi matik CVT Anda tetap awet.

Oli CVT yang Baik

Pelumas transmisi CVT perlu spesifikasi khusus dengan tanda Oli CVT sebagai oli standar mobil toyota yang memang dibuat khusus untuk transmisi CVT. Makanya, jangan sampai tertukar dengan oli transmisi biasa. Karena umumnya oli transmisi matik biasa tingkat pelumasannya tinggi sehingga risikonya transmisi matik CVT bisa selip dan tenaga langsung terasa kurang. Saat jalan mobil akan terasa seperti loncat, atau bahkan tidak bisa jalan sama sekali kalau kondisinya sudah sangat buruk. Segera hubungi bengkel resmi Auto2000 terdekat kalau Anda mengalami situasi seperti ini. Untuk penggantian pelumas sendiri, oli transmisi CVT termasuk dalam kategori long life period bila mengacu pada buku manual. Tapi dalam kondisi nyata, hal tersebut tidak bisa dipakai sebagai patokan baku. Sebaiknya Anda mengganti oli transmisi CVT setiap 100.000 km, dengan catatan jalan yang Anda lalui setiap hari masuk dalam kategori lancar dan tidak ada macet. Tapi rasanya hal tersebut sulit kesampaian di Indonesia, apalagi di kota-kota besar.

Untuk memastikan kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli transmisi CVT, Anda bisa diskusikan dengan service advisor Auto2000 ketika servis berkala.

Dengan mempertimbangkan kondisi pemakaian setiap hari, mereka akan memberikan rekomendasi waktu penggantian yang pas agar oli transmisi CVT mobil Toyota Anda selalu terjaga kualitasnya.

Baca Juga: Apa Itu LCGC, temukan disini

PROMO MENARIK DI AUTO2000 DAPATKAN SEKARANG!

PROMO1 promo sehat toyotaku

lebih ringan cicil toyota corolla cross digiroom new normal deals

bayar setengah cicilan promo promo perkasa

promo new yaris promo spontan

promo spontan promo spontan

promo spontan
digiroom logo

AUTO2000 DIGIROOM

Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.