Mengenal Depresiasi Mobil: Pengertian, Faktor yang Memengaruhi dan Cara Menghitungnya!

Depresiasi mobil menjadi istilah penting yang perlu dipahami setiap pemilik kendaraan. Pasalnya, nilai mobil tidak akan tetap sama sejak Anda membelinya; seiring waktu, harga jualnya akan menurun.

Mengetahui cara kerja depresiasi mobil membantu Anda merencanakan keuangan, menentukan waktu terbaik untuk menjual mobil bekas, dan memilih mobil baru yang tepat agar kerugiannya tidak terlalu besar. Simak selengkapnya di bawah ini!

JELAJAHI RAGAM MOBIL TOYOTA YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAN GAYA HIDUP ANDA DI AUTO2000 DIGIROOM!

Apa Itu Depresiasi Mobil?

Depresiasi mobil adalah penurunan nilai mobil dari harga beli awal ke nilai jual saat ini. Begitu mobil keluar dari showroom, nilainya langsung turun hanya pada tahun pertama. Selanjutnya, setiap tahun nilai mobil akan terus berkurang tergantung kondisi, usia, dan pasar.

Depresiasi bersifat “alami” dan tak bisa dihindari. Namun, besarannya bisa dipengaruhi banyak hal. Bagi Anda yang ingin menjual mobil pada kemudian hari, memahami depresiasi sangatlah penting.

Dengan perhitungan tepat, Anda dapat memperkirakan nilai jual yang realistis, menyiapkan strategi penjualan, atau memutuskan kapan waktu terbaik melakukan trade-in.

Bahkan bagi pembeli mobil baru, informasi ini membantu memilih tipe mobil dengan tingkat depresiasi rendah sehingga nilai investasinya lebih baik.

Baca Juga: 7 Cara Menjual Mobil Bekas dengan Cepat

5 Faktor yang Memengaruhi Depresiasi Mobil

Ada banyak hal yang memengaruhi besar kecilnya penurunan nilai mobil. Berikut beberapa faktor utama yang wajib Anda perhatikan:

1. Usia Mobil

Makin tua usia mobil, maka makin besar depresiasinya. Umumnya, nilai mobil akan turun paling tajam dalam lima tahun pertama. Tahun pertama biasanya mengalami depresiasi 10–20 persen, tahun kedua hingga kelima bisa mencapai 15 persen per tahun, tergantung kondisi dan merek.

2. Jarak Tempuh (Odometer)

Mobil dengan jarak tempuh tinggi akan mengalami penurunan nilai lebih cepat. Calon pembeli biasanya menganggap mobil dengan jarak tempuh rendah lebih menarik karena dianggap lebih sedikit mengalami keausan mesin.

3. Kondisi Fisik dan Mesin

Cat pudar, interior rusak, atau mesin yang tidak terawat akan memangkas harga jual. Mobil yang rutin diservis di bengkel resmi dan memiliki riwayat perawatan lengkap akan lebih diminati, sehingga depresiasinya lebih lambat.

Baca Juga: 9 Tips Membeli Mobil Bekas Berkualitas untuk Anda

4. Popularitas Merek dan Model

Mobil dari merek yang terkenal awet dan irit, seperti Toyota, biasanya memiliki depresiasi lebih rendah. Model yang laris di pasaran juga lebih stabil harganya karena permintaan tinggi membuat nilai jual tetap terjaga.

5. Tren Pasar dan Ekonomi

Fluktuasi harga BBM, peraturan pajak, hingga tren mobil listrik dapat memengaruhi minat pasar. Jika tren bergeser ke mobil hemat energi, misalnya, mobil bermesin besar bisa lebih cepat turun nilainya.

4 Cara Menghitung Depresiasi Mobil dengan Tepat

Mengetahui cara menghitung depresiasi mobil penting agar Anda bisa memperkirakan nilai jual yang wajar. Berikut beberapa metode yang umum digunakan:

1. Metode Persentase Tahunan

Metode ini menggunakan estimasi persentase depresiasi per tahun. Misalnya, mobil baru seharga Rp300 juta turun 15 persen per tahun. Maka pada tahun kedua, nilai mobil sekitar Rp255 juta, tahun ketiga sekitar Rp216 juta, dan seterusnya.

2. Metode Nilai Pasar (Market Value)

Anda dapat mengecek harga pasaran mobil sejenis di situs jual beli mobil atau dealer resmi. Bandingkan harga rata-rata mobil dengan usia dan kondisi sama untuk mengetahui nilai depresiasi aktual.

3. Menggunakan Kalkulator Depresiasi

Beberapa situs otomotif menyediakan kalkulator online. Cukup masukkan merek, model, tahun, dan kondisi mobil, lalu sistem akan memperkirakan nilai jualnya.

Baca Juga: Rekomendasi Mobil Bekas 90 Jutaan Toyota

4. Mengacu pada Buku Harga Resmi (Price List Dealer atau Lelang)

Dealer atau balai lelang biasanya memiliki buku harga resmi yang diperbarui berkala. Ini dapat menjadi acuan paling akurat, terutama jika Anda berencana melakukan trade-in di Auto2000.

Dengan memahami metode di atas, Anda bisa menentukan harga jual yang kompetitif tanpa merugikan diri sendiri maupun pembeli.

Depresiasi mobil merupakan proses alami yang tak dapat dihindari, namun bisa dikelola. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi dan cara menghitungnya membantu Anda menjaga nilai jual mobil tetap optimal. 

Bagi Anda yang ingin menjual atau menukar mobil lama dengan yang baru, Auto2000 adalah pilihan tepat. Sebagai dealer Toyota, Auto2000 menawarkan layanan penilaian profesional, harga penawaran yang kompetitif, dan proses yang transparan sehingga Anda bisa mendapatkan nilai terbaik untuk mobil bekas Anda.

TEMUKAN LAYANAN PURNA JUAL TERBAIK UNTUK MOBIL TOYOTA ANDA HANYA DI AUTO2000 DIGIROOM!

Tukarkan Mobil Bekas Anda Sekarang dan Bawa Pulang Mobil Toyota Baru dengan Mudah!

Auto2000 menawarkan program Trade-In yang bekerja sama dengan Toyota Trust, menghadirkan proses transparan dan aman bagi Anda yang ingin menjual mobil bekas sekaligus membeli mobil baru Toyota.

Mengapa Harus Trade-In di Auto2000?

• Proses Transparan dan Tepercaya: Penilaian dilakukan secara profesional, memberikan kejelasan nilai mobil bekas Anda.
• Pendampingan oleh Petugas Profesional: Tim berpengalaman akan mendampingi setiap langkah proses, dari pengecekan hingga transaksi.
• Harga Penawaran Kompetitif: Anda mendapatkan nilai terbaik sesuai kondisi dan harga pasar terkini.
• Bisa Langsung Beli Mobil Baru dengan Penawaran Menarik: Setelah mobil lama ditukar, Anda dapat langsung membawa pulang mobil Toyota baru impian.

Tidak perlu bingung mencari pembeli, tidak perlu repot mengurus dokumen, dan tidak perlu khawatir ditawar terlalu rendah. Anda cukup fokus memilih mobil Toyota baru yang sesuai kebutuhan.

Kunjungi dealer Toyota terdekat atau akses Auto2000 Digiroom sekarang juga dan rasakan kemudahan jual beli mobil dalam satu platform tepercaya!

Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Gambar hanya sebagai ilustrasi.