Cara_Menyetir_Mobil_Manual_di_Jalur_Menanjak.jpg

Mengenal Tugas dan Fungsi Timing Belt

Diterbitkan13 Apr 2023

Timing belt adalah salah satu komponen yang bisa AutoFamily lihat di ruang mesin. Bentuknya serupa sabuk (belt) bergerigi dan berbahan karet.

Fungsinya sangat krusial pada mesin karena jika komponen ini rusak, mobil bisa berisiko mati total. Detail lebih lanjut tentang tugas dan fungsi timing belt bisa Anda simak di bawah ini.

Tugas dan cara kerja timing belt

Dalam sistem pembakaran, bensin serta oksigen masuk ke ruang pembakaran melalui sebuah katup (intake). Proses pembakaran tersebut kemudian menghasilkan sisa pembakaran yang dibuang juga melalui katup lain (exhaust).

Nah, tugas timing belt adalah membuka serta menutup kedua katup tersebut secara otomatis.

Kedua katup ini terhubung dengan camshaft (sering disebut dengan noken as). Saat mesin dihidupkan, camshaft akan berputar kemudian membuka dan menutup katup.

Timing belt inilah yang menggerakan camshaft dalam gerakan berputar secara teratur.

Kata timing sendiri merujuk pada pengaturan waktu buka tutup katup. Harus ada timing yang tepat karena baik katup intake maupun exhaust bergerak sesuai dengan laju piston. Saat piston dalam posisi kompresi, maka kedua katup harus menutup.

Merawat timing belt

Sama seperti komponen mesin lainnya, timing belt juga harus dirawat agar awet. Perawatan timing belt pada mobil sebenarnya tidak terlalu sulit.

AutoFamily cukup memperhatikan masa pakainya. Kebanyakan timing belt memiliki masa pakai per 50.000 - 80.000 km. Jika mobil sudah masuk pada angka tersebut, segera ganti komponen dengan yang baru.

Saat mengganti timing belt, komponen tensioner juga sebaiknya diganti.

Timing belt memang relatif lebih susah untuk diamati secara visual. Dibandingkan dengan fan belt (tali kipas), misalnya, letak timing belt memang lebih jauh di dalam.

Untuk itu, sebaiknya Anda rutin melakukan servis di bengkel mobil terpercaya seperti bengkel Auto2000. Teknisi akan membantu AutoFamily untuk melihat kondisi timing belt dan kemudian mencatatnya agar kesehatan timing belt selalu terpantau.

Baca juga:Kopling Bermasalah? Ini Penyebab Kopling Mobil Tidak Berfungsi

Perbedaan Timing Belt dengan Fan Belt

Meskipun keduanya memiliki bentuk sabuk gilir, Timing belt dan fan belt sebenarnya adalah dua komponen yang berbeda. Untuk membedakannya, ada beberapa perbedaan yang perlu diketahui.

1. Cara Kerja

Timing belt dan fan belt berbeda dalam cara kerja. Timing belt mengatur waktu pembakaran dan menggerakkan klep, sedangkan fan belt memberikan daya ke kipas, alternator, dan kompresor.

2. Fungsi Sabuk

Selain cara kerjanya, timing belt dan fan belt berfungsi secara berbeda. Timing belt menjaga koneksi antara crankshaft dan camshaft, sedangkan fan belt menghubungkan crankshaft dengan komponen luar mesin agar dapat bekerja dengan optimal.

3. Bentuk Sabuk

Perbedaan lain antara keduanya terletak pada bentuk sabuknya. Timing belt memiliki bentuk bergerigi yang memungkinkannya untuk menggerakkan crankshaft dan camshaft secara bersamaan. Sementara itu, fan belt memiliki bentuk yang meruncing di ujungnya dan ukurannya lebih pendek.

Baca juga:Ketahui Peran Penting Fitur Keselamatan Ini Yang Ada Mobil Toyota Anda

Perbedaan Timing Chain dan Timing Belt

Perbedaan antara kedua komponen terletak pada material yang digunakan. Timing belt terbuat dari karet, sedangkan timing chain terbuat dari rantai besi.

Kedua komponen ini memiliki karakteristik yang berbeda. Timing belt cenderung mudah aus karena terbuat dari karet, tetapi tidak berisik saat digunakan. Sementara timing chain lebih bising saat digunakan, tetapi lebih tahan lama.

Meskipun kedua komponen memiliki umur pakai yang lama, perlu dilakukan pemeriksaan rutin. Kerusakan pada timing belt tidak akan menghasilkan suara aneh pada mobil, sehingga perlu diperiksa secara teratur agar tidak memberikan dampak negatif pada mobil.

Tanda timing belt perlu diganti

Ukuran kilometer yang sudah ditempuh mobil memang menjadi indikator utama untuk mengganti timing belt. Meski begitu, AutoFamily juga bisa mengamati beberapa gejala timing belt yang sudah usang. Berikut beberapa indikator yang menandakan timing belt harus diganti.

  • oli bocor, tepatnya di sekitar camshaft atau crankshaft (poros engkol).

  • Bunyi mesin tidak normal di area camshaft atau crankshaft. Ini bisa terjadi jika gerigi timing belt sudah aus sehingga mengendur.

  • Tarikan mesin terasa kasar. Komponen yang sudah usang bisa menyebabkan timing menjadi tidak tepat, menyebabkan gerak katup tidak sesuai piston. Mesin pun terasa kasar saat mobil dipacu.

  • Mobil tiba-tiba mati sendiri atau bahkan tidak dapat dinyalakan. Jika ini terjadi, maka kondisi timing belt sudah parah. Jangan menunda lagi untuk pergi ke bengkel dan mengganti komponen dengan yang baru.

Jika AutoFamily merasakan tanda-tanda di atas, sebaiknya segera lakukan servis. Timing belt usang yang dipaksakan bekerja hanya akan membuat komponen lain rusak. Saat kerusakan sudah menjalar, bukan tidak mungkin mobil akan mati total.

Dari sini terlihat bahwa timing belt punya peran krusial pada mesin mobil. Untuk itu, AutoFamily sebaiknya rutin melakukan servis agar kondisi timing belt selalu terpantau.

Dengan servis rutin, komponen-komponen mesin mobil Anda pun selalu terjaga performanya. Sudahkah servis mobil Toyota kesayangan AutoFamily? Segera datangi bengkel Auto2000, bengkel resmi Toyota di Indonesia.

digiroom logo

AUTO2000 DIGIROOM

Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.