Radiator Diisi Air Biasa Berbahaya: Fakta atau Mitos?
Diterbitkan24 Okt 2024
Radiator adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendinginan mesin mobil. Fungsinya untuk menjaga suhu mesin tetap stabil agar tidak terjadi overheat. Banyak AutoFamily yang mungkin pernah mendengar saran bahwa radiator mobil diisi air biasa bisa menjadi solusi jika kehabisan air radiator. Namun, apakah ini benar-benar aman? Atau justru berbahaya bagi mesin mobil? Untuk mengetahui jawabannya, simak sampai tuntas artikel di bawah ini!
Bahaya Radiator Mobil Diisi Air Biasa
Mengisi radiator mobil dengan air biasa, seperti air keran atau air kemasan memang terlihat mudah dan murah. Tindakan ini dapat menimbulkan beberapa masalah jangka panjang bagi mobil Anda. Berikut beberapa alasan mengapa penggunaan air biasa di radiator bisa berbahaya:
1. Karat dan Korosi pada Komponen Radiator
Air biasa, terutama yang berasal dari keran mengandung mineral seperti zat besi, kalsium, dan magnesium yang bisa mempercepat terjadinya karat di dalam radiator. Karat ini bisa menyebabkan korosi pada komponen-komponen logam di dalam sistem pendingin, sehingga merusak radiator dan menurunkan efisiensi kerjanya. Sebagai hasilnya, suhu mesin akan sulit dikendalikan dan bahkan bisa menyebabkan overheat. Karat juga bisa menumpuk dan menyumbat aliran air radiator.
2. Penguapan Lebih Cepat
Air biasa lebih cepat menguap dibandingkan cairan radiator (coolant) yang memang diformulasikan khusus untuk tahan terhadap suhu tinggi. Ini berarti jika Anda mengisi radiator dengan air biasa, Anda harus lebih sering mengecek dan menambahkan air. Penguapan yang terus-menerus juga bisa menyebabkan volume air berkurang drastis saat mesin sedang panas, sehingga meningkatkan risiko overheat.
TEMUKAN BERBAGAI PILIHAN MOBIL TOYOTA MODEL TERBARU HANYA DI AUTO2000 DIGIROOM SEKARANG JUGA!
3. Tidak Memberikan Perlindungan terhadap Mesin
Coolant atau cairan radiator tidak hanya berfungsi sebagai pendingin, tetapi juga sebagai pelindung. Cairan ini memiliki sifat anti-beku dan anti-karat yang melindungi mesin dari suhu ekstrem, baik panas maupun dingin. Sedangkan air biasa tidak memiliki kemampuan ini. Ketika suhu mesin meningkat, air biasa akan mendidih lebih cepat daripada coolant, sehingga tidak dapat memberikan pendinginan yang optimal.
4. Potensi Kerusakan Tinggi dan Memakan Biaya Mahal
Kerusakan akibat pengisian radiator dengan air biasa mungkin tidak langsung terlihat, tetapi dalam jangka panjang, perbaikan radiator dan komponen pendingin yang rusak bisa memakan biaya yang cukup mahal. Jika masalah ini dibiarkan, mesin juga bisa terkena dampak buruk yang lebih serius. Daripada harus mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan, lebih baik mencegahnya dengan menggunakan coolant yang direkomendasikan.
Tips Merawat Radiator dengan Tepat
Merawat radiator merupakan langkah penting untuk menjaga kinerja mesin mobil. Berikut beberapa tips yang bisa AutoFamily lakukan untuk merawat radiator dengan tepat:
1. Gunakan Cairan Radiator yang Sesuai
Pastikan untuk selalu menggunakan cairan radiator (coolant) yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil Anda. Coolant memiliki kandungan bahan kimia yang dirancang untuk menjaga suhu mesin serta mencegah karat dan korosi. Anda bisa mengecek buku manual kendaraan untuk mengetahui jenis coolant yang sesuai dengan mobil Anda.
2. Periksa Kondisi Radiator secara Berkala
Saat Anda ingin mengganti air radiator, pastikan radiator dalam kondisi baik. Periksa apakah ada kebocoran atau penumpukan karat di dalam radiator. Jika ada masalah, segera perbaiki atau ganti radiator agar tidak merusak mesin mobil lebih lanjut.
Jika Anda merasa ragu atau kurang yakin dalam mengganti radiator sendiri, lebih baik serahkan tugas ini kepada teknisi profesional. Dealer Toyota memiliki mekanik yang terlatih untuk menangani perawatan mobil Anda dengan tepat. Teknisi di sana tidak hanya mengganti cairan radiator, tetapi juga melakukan pengecekan keseluruhan sistem pendingin untuk memastikan tidak ada masalah lain yang tersembunyi.
3. Jangan Mengisi Radiator saat Mesin Masih Panas
Salah satu kesalahan umum adalah mengisi air radiator saat mesin masih panas. Saat mesin sedang bekerja, air di dalam radiator bertekanan tinggi dan bisa menyembur saat Anda membuka tutup radiator. Tunggu hingga mesin benar-benar dingin sebelum membuka tutup radiator dan mengisinya dengan coolant baru.
Demikianlah berbagai fakta tentang bahaya radiator mobil diisi air biasa. Meskipun terlihat sebagai solusi cepat dan mudah, dampaknya dapat merugikan dalam jangka panjang, mulai dari kerusakan radiator hingga potensi overheat yang bisa memengaruhi kinerja mesin. Untuk menjaga performa mesin mobil Anda tetap optimal dan terhindar dari masalah, pastikan selalu menggunakan cairan radiator (coolant) yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang cara merawat mobil, tips membeli mobil bekas, atau ulasan mengenai mobil Toyota terbaru, Anda bisa mengunjungi Auto2000 Digiroom. Di sana, Anda akan menemukan berbagai artikel bermanfaat yang bisa membantu Anda menjaga performa kendaraan dengan baik.
Selain itu, Auto2000 Digiroom juga menyediakan layanan booking service Toyota, sehingga Anda bisa merawat mobil sesuai dengan waktu luang Anda. Kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang dan temukan berbagai informasi serta layanan yang Anda butuhkan untuk mobil Toyota kesayangan Anda!
Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Gambar hanya ilustrasi.
Promo Terkait
Lihat semuaArtikel Lainnya
Lihat semuaShare With:

AUTO2000 DIGIROOM
Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.







