Mengenal Microsleep: Arti, Penyebab, hingga Cara untuk Mengatasinya!

Diterbitkan14 Okt 2025

Microsleep driving adalah suatu gangguan tidur yang dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, termasuk saat Anda berkendara. Hal ini tentu berbahaya karena dapat menimbulkan risiko kecelakaan atau gangguan lalu lintas lainnya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai microsleep dan juga penyebabnya, simak penjelasannya berikut ini.


Apa Arti Microsleep?

Sama seperti namanya, microsleep adalah tidur singkat, biasanya sekitar 5-10 detik saja. Meskipun singkat, jika microsleep terjadi saat Anda sedang melakukan aktivitas penting seperti berkendara, tentu bisa menghilangkan kesadaran atau perhatian pada jalanan.


Bayangkan saja jika seseorang berkendara dalam kecepatan 90 km/jam dan kemudian microsleep menyerang selama sepersekian detik.


Dalam rentang waktu singkat tersebut, mobil bisa melaju tanpa kendali hingga 125 meter. Hilangnya kesadaran ini tentu berpotensi menyebabkan kecelakaan. Terlebih, orang yang terserang microsleep umumnya tidak sadar jika ia tertidur sejenak.


Dalam beberapa kasus, microsleep bahkan dapat membuat seseorang tidak mampu mengingat kejadian 1-2 menit sebelumnya. Serangan microsleep pun sering kali membuat seseorang menjatuhkan benda yang sedang dipegang.


Apa Penyebab Microsleep?

Lalu, apa penyebab utama microsleep? Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa terserang microsleep. Berikut beberapa penyebab microsleep yang paling umum:


1. Kekurangan Tidur

Ini adalah penyebab paling umum dari microsleep. Kurangnya durasi tidur malam hari, atau kualitas tidur yang buruk, akan membuat otak mencari “celah” untuk beristirahat, walaupun hanya beberapa detik.


Tubuh dan otak yang kelelahan akan lebih sulit mempertahankan konsentrasi, dan inilah saatnya microsleep terjadi tanpa disadari.


2. Jam Kerja yang Tidak Teratur

Bagi orang yang memiliki shift kerja malam atau bergilir, pola tidur mereka sering terganggu. Tubuh secara alami memiliki ritme sirkadian (jam biologis) yang mengatur kapan seharusnya tidur dan bangun.


Jika ritme ini terganggu, otak akan lebih mudah mengalami penurunan kewaspadaan, yang berujung pada microsleep.


3. Perjalanan Jauh dan Berkendara Monoton

Berkendara dalam waktu lama dengan pemandangan jalan yang monoton (seperti jalan tol) dapat membuat otak masuk ke mode semi-otomatis. Dalam kondisi ini, mata tetap terbuka namun otak mulai "mati sesaat", karena tidak mendapatkan rangsangan baru. Itulah mengapa lelah atau mengantuk sering terjadi saat mengemudi jarak jauh atau dalam lalu lintas yang membosankan.


Baca Juga: 5 Cara Merawat Wiper Mobil Agar Bisa Berfungsi Maksimal


4. Gangguan Tidur seperti Sleep Apnea

Orang yang menderita sleep apnea atau gangguan tidur lainnya seringkali mengalami penurunan kualitas tidur meskipun durasinya cukup.


Sleep apnea menyebabkan seseorang terbangun berkali-kali dalam tidur karena gangguan pernapasan. Akibatnya, tubuh tetap merasa lelah keesokan harinya, dan risiko microsleep meningkat tajam.


5. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu

Beberapa jenis obat, seperti antihistamin, obat tidur, atau obat penenang, memiliki efek samping berupa kantuk berlebih. Bila dikonsumsi sebelum aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi, seperti menyetir, kemungkinan terjadi microsleep sangat besar.


6. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis seperti narcolepsy, depresi, penyakit jantung, atau kelelahan kronis juga bisa menyebabkan gangguan pada pola tidur dan tingkat kesadaran. Orang dengan kondisi ini bisa mengalami episode microsleep tanpa peringatan, meskipun sedang beraktivitas penting.


7. Kebosanan dan Kurangnya Stimulasi

Otak manusia membutuhkan stimulasi untuk tetap aktif dan waspada.

Dalam kondisi lingkungan yang tenang, hening, atau membosankan, otak cenderung mematikan sebagian fungsinya sejenak untuk menghemat energi.

Inilah yang memicu microsleep, terutama saat bekerja di ruang sepi atau dalam suasana monoton.


8. Kurang Asupan Cairan dan Nutrisi

Dehidrasi atau kekurangan zat gizi tertentu dapat menurunkan fungsi otak dan memperlambat sistem saraf. Ketika tubuh kekurangan cairan, darah menjadi lebih kental, sehingga pasokan oksigen ke otak menurun.


Kondisi ini bisa membuat seseorang cepat lelah dan sulit berkonsentrasi, hingga akhirnya mengalami microsleep.


9. Stres dan Tekanan Mental

Stres yang berlebihan juga menjadi salah satu penyebab utama microsleep. Saat seseorang mengalami tekanan mental, tubuh mengeluarkan hormon kortisol dalam jumlah tinggi yang dapat mengganggu siklus tidur alami.


Akibatnya, kualitas tidur menurun dan rasa kantuk mudah muncul di siang hari, bahkan ketika sedang melakukan aktivitas penting seperti bekerja atau mengemudi.


CEK PROMO MENARIK UNTUK MOBIL TOYOTA ANDA HANYA DI AUTO2000 DIGIROOM!

Bagaimana Cara Mengatasi Microsleep dalam Perjalanan Berkendara?

Agar AutoFamily tetap aman saat menyetir, penting untuk memahami bahwa microsleep bisa menyerang siapa saja, bahkan pengemudi berpengalaman sekalipun. Kondisi ini terjadi ketika seseorang tertidur singkat tanpa menyadarinya, biasanya berlangsung hanya beberapa detik, namun dapat menimbulkan akibat fatal di jalan.

Berikut beberapa cara efektif untuk mengatasi dan mencegah microsleep selama perjalanan.:


Berikut beberapa cara efektif untuk mengatasi dan mencegah microsleep selama perjalanan:


1. Istirahat Cukup Sebelum Berkendara

Langkah paling dasar dalam mencegah microsleep saat mengendarai kendaraan yaitu memastikan Anda tidur minimal 7–9 jam. Tubuh dan otak yang segar akan jauh lebih siap menghadapi aktivitas menyetir dalam durasi panjang.


2. Menepi dan Tidur Singkat

Jangan memaksakan diri untuk terus menyetir dalam waktu lama. Setiap 2–3 jam perjalanan, sempatkan berhenti di rest area, keluar dari mobil, melakukan peregangan, atau tidur sebentar.


Cobalah memejamkan mata selama 20–30 menit. Tidur singkat seperti ini dapat menyegarkan tubuh dan mengurangi rasa kantuk secara signifikan.


3. Konsumsi Kafein Secukupnya

Minuman berkafein seperti kopi atau teh bisa membantu meningkatkan kewaspadaan. Namun, konsumsi kafein harus dalam batas wajar, dan tidak boleh menjadi pengganti tidur. Efeknya pun hanya sementara, jadi tetap sempatkan untuk istirahat jika rasa kantuk tak tertahankan.


4. Ajak Teman Sebagai Teman Perjalanan

Jika memungkinkan, berkendaralah bersama orang lain. Selain bisa bergantian menyetir, kehadiran teman juga bisa membantu Anda tetap terjaga dengan berbincang atau mengingatkan bila terlihat mengantuk.


Baca Juga: Inilah Penyebab AC Mobil Tidak Dingin Hanya Keluar Angin


5. Nyalakan Musik yang Energik

Salah satu cara untuk mencegah hilang fokus saat menyetir adalah dengan mendengarkan musik bertempo cepat atau menyenangkan.


Irama musik yang energik dapat merangsang otak agar tetap waspada dan terjaga, sehingga meminimalkan risiko bahaya microsleep.


Ingat, kehilangan konsentrasi walau hanya 30 detik bisa menyebabkan kecelakaan fatal yang mengancam keselamatan Anda dan pengguna jalan lain.

Hindari lagu yang terlalu pelan atau menenangkan karena justru bisa memicu rasa kantuk


6. Aktifkan Sirkulasi Udara atau Buka Jendela

Sirkulasi udara yang baik akan menjaga kesegaran di dalam kabin. Bila kantuk mulai terasa, buka jendela sejenak untuk menghirup udara segar. Udara luar membantu tubuh tetap aktif dan menghindari kondisi terlalu nyaman yang bisa memicu rasa kantuk.


7. Hindari Makan Berlebihan Sebelum atau Saat Perjalanan

Mengonsumsi makanan berlebihan sebelum atau saat perjalanan dapat memengaruhi kesehatan tubuh dan tingkat kewaspadaan.


Saat perut terlalu kenyang, aliran darah cenderung terpusat ke sistem pencernaan, membuat tubuh cepat lelah dan otak rentan hilang fokus.

Ini tentu berpotensi menjadi bahaya besar, apalagi jika terjadi saat kecepatan tinggi.


9. Waspadai Tanda-Tanda Microsleep

Beberapa tanda Anda mulai terserang microsleep antara lain:

  • Kelopak mata terasa berat atau sering berkedip lambat
  • Kepala terangguk-angguk
  • Menjatuhkan barang
  • Mobil mulai keluar jalur tanpa disadari

Jika Anda merasakan salah satu gejala di atas, jangan mengoperasikan mesin dan segera cari tempat aman untuk berhenti dan beristirahat.


10. Sadari Batas Tubuh dan Pekerjaan yang Berisiko

Beberapa pekerjaan seperti dokter, pengemudi jarak jauh, atau pekerja shift malam memiliki risiko tinggi mengalami microsleep karena jam tidur yang tidak teratur. Oleh sebab itu, penting untuk menyadari batas kemampuan tubuh dan selalu menjaga pola istirahat yang cukup.


Jika perlu, minum air putih secara rutin selama berkendara untuk membantu tubuh tetap segar dan mencegah dehidrasi yang dapat memicu kantuk.


Dari penjelasan di atas, bisa dipastikan bahwa microsleep adalah gangguan tidur yang berisiko membahayakan perjalanan berkendara. Untuk itu, sebaiknya jangan mengemudi saat Anda mengantuk.


DAPATKAN SUKU CADANG ORISINAL DAN BERKUALITAS HANYA DI AUTO2000 DIGIROOM!

Agar Keselamatan Anda Makin Aman, Pastikan untuk Servis Berkala di Bengkel Auto2000

Kondisi kendaraan yang prima merupakan salah satu faktor penting untuk mencegah hilang fokus maupun gangguan teknis saat di jalan.


Oleh karena itu, servis berkala di bengkel Auto2000 sangatlah penting. Teknisi berpengalaman akan memastikan setiap komponen kendaraan, dari sistem pengereman, AC, hingga kondisi ban, selalu dalam kondisi optimal.


Dengan rutin melakukan perawatan, Anda bukan hanya menjaga kesehatan mobil, tetapi juga menjamin keselamatan diri dan penumpang.


Jangan tunggu hingga timbul masalah! Jadwalkan servis kendaraan Anda melalui Auto2000 Digiroom, dan nikmati kenyamanan serta keamanan maksimal dalam setiap perjalanan.


Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.


Gambar di atas hanyalah ilustrasi.

Share With:

digiroom logo

AUTO2000 DIGIROOM

Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.