fungsi-kabel-grounding-mobil.jpg

Fungsi Sistem Pengapian Mesin Mobil

Diterbitkan21 Des 2020

Dari namanya, mungkin AutoFamily sudah bisa menebak tentang fungsi sistem pengapian. Sistem ini terdiri dari komponen-komponen yang mampu menciptakan atau memercikkan api pada mesin atau perangkat elektronik. Tanpa adanya sistem pengapian di dalam mesin mobil, maka kendaraan tidak akan bisa menyala meski sudah ada campuran bahan bakar dan oksigen di ruang pembakaran. Mari simak pembahasan mengenai sistem pengapian mesin mobil.

Fungsi sistem pengapian

Fungsi sistem pengapian adalah sebagai rangkaian mekatronika pengubah listrik bertegangan rendah menjadi energi listrik bertegangan tinggi menuju ke busi. Setelah di busi, tegangan ini akan dikonversi menjadi percikan api atau spark yang membuat mesin mobil menyala. Skema pengapian ini hanya ditemukan pada mesin mobil berbahan bakar bensin. Secara rinci, fungsi sistem pengapian mobil adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan percikan api di dalam ruang bakar

Fungsi sistem pengapian yang pertama adalah menciptakan percikan api di dalam komponen bahan bakar. Sistem pengapian akan membakar campuran udara dan bensin pada langkah akhir kompresi. Saat percikan api sudah tercipta, maka mesin bisa menghasilkan tenaga putarnya. Komponen pengapian yang bertanggung jawab untuk proses ini adalah busi dan ignition coil.

2. Mengatur waktu pengapian

Selain menciptakan percikan api, sistem ini juga memiliki fungsi mengatur waktu pengapian yang tepat pada masing-masing silinder. Waktu pengapian dalam ruang bahan bakar selalu diatur pada titik sebelum piston mencapai puncak saat langkah kompresi. Jadi, selama satu siklus kerja mesin, waktu pengapian hanya terjadi sekali, yaitu tepat sebelum akhir langkah kompresi. Komponen yang digunakan dalam proses ini adalah vacuum advancer (sistem pengapian konvensional), contact point (platina), dan engine control unit melalui power transistor (sistem EFI).

3.Mengatur pembagian spark ke masing-masing silinder

Fungsi berikutnya dari sistem pengapian adalah mengatur pembagian percikan api atau spark ke masing-masing silinder mesin. Perlu diketahui, mobil memiliki 3, 4, 6 atau bahkan 12 silinder. Sistem pengapian akan memastikan masing-masing silinder diberi percikan api pada waktu tepat sebelum piston mencapai TMA pada langkah kompresi. Pada proses ini juga ditentukan mana silinder yang harus diberikan percikan api dan mana yang tidak.

4.Jenis sistem pengapian

Ternyata, pengapian pada kendaraan bermotor tidak hanya satu, melainkan ada empat seperti berikut ini:
  • Pengapian CDI CDI adalah sistem pengapian pada sepeda motor yang merupakan mesin silinder tunggal dengan menggunakan kapasitor sebagai sumber pembangkit induksi pada koil.
  • Pengapian DLI DLI adalah skema pengapian tanpa menggunakan distributor. Sistem seperti ini sekarang banyak ditemukan pada mobil dengan EFI.
  • Pengapian transistor - skema pengapian ini termasuk model elektronik karena sudah menggunakan transistor sebagai pengganti kontak mekanik. Prosesnya adalah listrik diubah menjadi api dengan bantuan transistor yang bertugas sebagai saklar elektronik pemutus arus primer koil.
  • Pengapian konvensional - sesuai namanya, sistem pengapian ini tergolong konvensional karena menggunakan kontak mekanik untuk menentukan interval busi menyala. Skema ini adalah versi terdahulu dari pengapian transistor.

Fungsi sistem pengapian dalam mobil sangatlah krusial sebab bagian ini menjadi komponen penunjang performa kendaraan. Tanpa adanya sistem pengapian, percikan api tidak akan tercipta dan mesin tidak bakal bisa menyala. Akibatnya, kendaraan pun tak dapat dijalankan. Karenanya, AutoFamily wajib memastikan kondisinya baik dengan selalu servis rutin mobil Toyota ke bengkel Auto2000. Bengkel Auto2000 memiliki peralatan bengkel lengkap, montir profesional, dan menggunakan suku cadang asli Toyota.
digiroom logo

AUTO2000 DIGIROOM

Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.