Fungsi Release Bearing Pada Kopling Mobil
Diterbitkan16 Mei 2025
Jika ditanya mengenai pilihan terbaik untuk transmisi mobil, pasti tercipta dua kubu. Ada yang suka manual, tapi juga ada penikmat transmisi otomatis. Berbicara mengenai transmisi manual, apakah Anda tahu salah satu bagian di dalamnya yang bernama release bearing? Apa fungsi release bearing pada kopling mobil?
Sistem kerja transmisi manual memang lebih kompleks dengan penambahan beberapa bagian yang tidak ada di sistem otomatis. Termasuk release bearing ini. Untuk lebih mengenal tentang bagian ini, simak penjelasan lengkapnya.
Fungsi Release Bearing
Release bearing memiliki beberapa fungsi utama yang semuanya berkaitan dengan kenyamanan berkendara dan keawetan sistem kopling secara keseluruhan, seperti:
1. Menghubungkan dan Memutus Tenaga antara Mesin dan Transmisi
Release bearing bekerja sebagai jembatan yang memungkinkan plat kopling terlepas dari flywheel saat pedal kopling ditekan. Ini membuat putaran mesin tidak langsung diteruskan ke transmisi, memungkinkan AutoFamily untuk mengganti gigi dengan halus.
2. Memastikan Tekanan Pada Sistem Kopling Terjadi secara Merata
Karena bentuknya berupa bantalan, release bearing memastikan tekanan dari pedal kopling tidak langsung menghantam pressure plate, melainkan disalurkan secara bertahap dan stabil. Hal ini mengurangi keausan dini pada komponen lain.
3. Mengurangi Gesekan dan Suara saat Mengoperasikan Kopling
Dengan adanya bantalan di antara komponen yang bergerak, gesekan berkurang secara signifikan. Ini tidak hanya membuat perpindahan gigi lebih mulus, tapi juga mengurangi potensi suara-suara kasar yang mengganggu.
Baca juga: Pahami Istilah PCD Mobil
Cara Kerja Release Bearing (Penjelasan Deskriptif)
Untuk memahami cara kerja release bearing, bayangkan saat Anda mengemudi dan harus memindahkan gigi. Proses ini sebenarnya melibatkan koordinasi beberapa komponen mekanis di dalam sistem kopling. Berikut cara kerjanya:
1. Pedal Kopling Ditekan oleh Pengemudi
Saat AutoFamily menginjak pedal kopling, gaya dari kaki Anda diteruskan melalui sistem hidrolik atau kabel ke fork kopling, sebuah tuas yang berfungsi untuk mendorong release bearing.
2. Fork Kopling Mendorong Release Bearing ke Arah Pressure Plate
Fork kopling ini kemudian menekan release bearing ke arah depan, tepat ke bagian tengah pressure plate. Pada posisi ini, release bearing mulai bekerja aktif. Karena ia memiliki bantalan di dalamnya, tekanan yang terjadi bisa dialirkan secara mulus dan tidak merusak bagian pressure plate.
3. Pressure Plate Terbuka, Plat Kopling Terlepas dari Flywheel
Ketika release bearing mendorong pressure plate, bagian pegas-pegas (biasanya tipe pegas diafragma) pada pressure plate mulai tertekan. Tekanan ini menyebabkan permukaan pressure plate menjauh dari plat kopling, sehingga plat kopling tidak lagi terjepit antara pressure plate dan flywheel.
Inilah momen ketika tenaga dari mesin terputus sementara. Mesin tetap berputar, tetapi putarannya tidak diteruskan ke transmisi dan roda. Akibatnya, AutoFamily bisa memindahkan tuas transmisi tanpa adanya beban atau hentakan.
Baca Juga: 11 Komponen Kopling Mobil Manual dan Fungsinya
4. Tuas Gigi Dipindahkan
Karena tenaga mesin sedang tidak tersambung ke transmisi, perpindahan gigi pun menjadi lebih ringan dan mulus. Tidak ada gesekan atau tabrakan antar roda gigi di dalam transmisi.
5. Pedal Kopling Dilepas, Release Bearing Kembali ke Posisi Semula
Setelah gigi berpindah dan Anda melepaskan pedal kopling, tekanan pada fork kopling mengendur, dan release bearing pun kembali ke posisinya semula. Secara otomatis, pegas pressure plate mendorong kembali permukaannya, sehingga plat kopling terjepit lagi di antara pressure plate dan flywheel.
Tenaga dari mesin kini kembali disalurkan ke transmisi dan selanjutnya ke roda. Mobil pun kembali bergerak sesuai dengan gigi yang sudah dipilih.
6. Release Bearing dalam Keadaan Netral
Penting untuk diketahui, release bearing tidak terus-menerus bekerja. Ia hanya aktif saat pedal kopling ditekan. Ketika dalam keadaan normal (pedal tidak diinjak), release bearing akan mengambang dan tidak bersentuhan langsung dengan pressure plate. Namun, jika pedal kopling sering ditekan terlalu lama (misalnya saat berhenti di lampu merah), release bearing akan terus-menerus menerima tekanan sehingga cepat aus.
Ciri-Ciri Release Bearing Rusak
AutoFamily, karena release bearing memiliki fungsi yang sangat penting dan terus-menerus menerima tekanan, maka komponen ini juga rentan mengalami keausan. Berikut beberapa gejala yang perlu Anda waspadai:
1. Muncul Suara Mendengung atau Mengerik saat Pedal Ditekan
Jika saat Anda menginjak pedal kopling terdengar suara seperti desisan, dengungan, atau gesekan logam, itu bisa jadi pertanda bahwa bantalan di dalam release bearing mulai aus.
2. Pedal Kopling Terasa Berat atau Tidak Responsif
Ketika release bearing mulai rusak, gaya tekan tidak dapat diteruskan secara optimal. Akibatnya, pedal kopling terasa lebih berat, atau bahkan seolah-olah tidak memberikan efek apa-apa.
3. Getaran saat Menginjak Pedal Kopling
AutoFamily mungkin akan merasakan getaran atau bunyi kasar saat menekan pedal kopling. Ini terjadi karena permukaan bearing sudah tidak rata dan tidak dapat lagi berputar secara halus.
4. Sulit Memindahkan Gigi
Release bearing yang tidak dapat melepaskan plat kopling sepenuhnya akan menyebabkan transmisi sulit masuk gigi, terutama pada saat posisi diam atau memulai perjalanan.
5. Bau Terbakar dari Bawah Mobil
Jika release bearing rusak dan tetap digunakan, gesekan berlebih dapat menimbulkan panas ekstrem yang akhirnya mengeluarkan bau hangus. Ini pertanda serius bahwa sistem kopling Anda butuh perbaikan segera.
Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Kopling Mobil Transmisi Manual
Komponen Release Bearing
Sebenarnya release bearing tidak hanya terdiri dari satu bagian secara keseluruhan. Ada beberapa komponen di dalamnya. Apa saja?
1. Hub
Hub berfungsi untuk menjadi dudukan release bearing dan langsung terhubung dengan release fork.
2. Self Centering Release Bearing
Komponen ini berfungsi untuk bearing atau bantalan luncur agar bisa meratakan posisi ke tengah dengan sendirinya ketika terhubung dengan diafragma spring.
3. Wave Washer & Snap Ring
Fungsi dari komponen ini adalah menahan bearing agar bisa tetap terikat dengan bagian hub.
4. Rubber Seat & Resin Seat
Fungsinya adalah meredam getaran ketika release bearing terhubung dengan diafragma spring.
Jadi total ada empat komponen di dalam release bearing yang saling bekerja sama untuk membuat bagian ini berfungsi dengan maksimal. Dengan tingkat kekuatan dan ketahanan bearing yang harus maksimal, Anda jangan sampai lupa untuk mengecek kondisi bagian ini.
Ya, banyak orang yang jarang untuk melakukan perawatan secara berkala karena merasa kondisi mobil masih bagus. Padahal bisa saja ada kerusakan yang masih belum disadari dan tidak menimbulkan dampak besar. Namun kalau didiamkan saja, bisa menjadi masalah besar pada kemudian hari. Termasuk kondisi release bearing dalam kopling transmisi manual.
Baca Juga: Pedal Kopling Tidak Kembali: Penyebab & Solusinya
Rawat Kendaraan Anda agar Terhindar dari Berbagai Masalah di Auto2000 Digiroom
Untungnya sekarang AutoFamily bisa mendapatkan pelayanan perawatan yang maksimal bersama Auto2000. Memiliki bengkel resmi di setiap cabang, Auto2000 berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan, termasuk AutoFamily.
Didukung oleh barisan mekanik andal dan berpengalaman, dapatkan perawatan berkala demi membuat mobil kembali prima. Jadi, tunggu apalagi? Kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang jugadan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000.
Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Promo Terkait
Lihat semuaArtikel Lainnya
Lihat semuaShare With:

AUTO2000 DIGIROOM
Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.