Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia Terbaru: Menuju Era Elektrifikasi Penuh Tahun 2025!

Diterbitkan15 Okt 2025

Perkembangan dunia otomotif terus bergerak maju, dan salah satu tren yang paling menonjol adalah perkembangan mobil listrik di Indonesia. Sebagai pasar otomotif yang besar, Indonesia semakin menunjukkan minat yang tinggi terhadap kendaraan ramah lingkungan ini.


Dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan milik negara, mempercepat laju adopsi mobil listrik. Pembangunan infrastruktur seperti stasiun pengisian daya kendaraan listrik umum juga menjadi prioritas. Dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik, kita semua dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan.


DAPATKAN KUPON SERVIS TOYOTA UNTUK MENGEMBALIKAN KENYAMANAN DAN PERFORMA ANDAL MESIN MOBIL TOYOTA ANDA HANYA DI AUTO2000 DIGIROOM

Mengenal Lebih Dekat Mobil Listrik

Mobil listrik beroperasi dengan motor listrik yang mendapatkan daya dari baterai isi ulang. Meskipun konsepnya sudah ada sejak abad ke-19, teknologi mobil listrik modern terus berkembang pesat. Perbedaan mendasar dengan mobil konvensional terletak pada sumber energi penggerak. Mobil listrik mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi mekanik, sementara mobil konvensional menggunakan bahan bakar fosil.


Jarak tempuh mobil listrik terus meningkat, bahkan beberapa model terbaru mampu mencapai 300-500 km dalam sekali pengisian daya. Waktu pengisian baterai juga semakin singkat berkat inovasi teknologi.


Baca juga: Ternyata Begini Cara Kerja Mobil Listrik yang Ramah Lingkungan


Perkembangan Data Mobil Listrik di Indonesia

Pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang dipublikasikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), jumlah mobil listrik meningkat hingga 54.856% dalam lima tahun terakhir.


Berikut data perkembangannya:

  • 2020: 125 unit
  • 2021: 819 unit
  • 2022: 11.137 unit
  • 2023: 28.199 unit
  • 2024 (Agustus): 68.695 unit

Pada 2025, populasi mobil listrik diproyeksikan mencapai 98.764 unit, dan terus meningkat hingga 2,88 juta unit pada 2034.


Angka ini memang menunjukkan pertumbuhan pesat, namun jika dibandingkan dengan total kendaraan di Indonesia, proporsinya masih kecil. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2023 terdapat 18,28 juta sepeda motor dan jutaan mobil konvensional.


Artinya, kendaraan listrik roda empat baru mencakup sekitar 0,15% dari total populasi kendaraan di Indonesia.


Baca Juga: Mesin Mobil Listrik dengan Komponen dan Cara Kerjanya


Infrastruktur Pengisian Daya: Pembangunan dan Tantangannya

Salah satu faktor kunci dalam mendukung perkembangan teknologi kendaraan listrik adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya. Saat ini, pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tengah digencarkan oleh pemerintah bersama PLN dan mitra swasta.


Jumlah SPKLU terus meningkat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali. Namun, penyebarannya masih belum merata di wilayah Indonesia bagian timur. Beberapa pengguna masih kesulitan menemukan titik pengisian, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh.


Baca juga: Mengenal Kendaraan Hybrid Beserta Kelebihannya


Kebijakan Pemerintah: Dorongan untuk Masa Depan Elektrifikasi

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM telah menjadikan pengembangan kendaraan listrik sebagai prioritas utama dalam Rencana Pengembangan Industri Nasional (RIPIN).


Tujuannya meningkatkan produksi dan penggunaan kendaraan listrik secara signifikan pada tahun 2025, sekaligus memperkuat daya saing industri otomotif nasional di pasar global.


Beberapa kebijakan dan insentif yang telah diberlakukan antara lain:

  • Pembebasan pajak impor dan PPN untuk mobil listrik tertentu, termasuk kendaraan berbasis baterai dan hybrid.
  • Subsidi harga kendaraan listrik untuk mendorong daya beli masyarakat.
  • Pembangunan stasiun pengisian listrik cepat (SPKLU) di berbagai daerah.
  • Program Local Content Requirement (TKDN) untuk mendorong produksi baterai dan komponen di dalam negeri.

Baca Juga: Apakah Mobil Listrik Kena Pajak Progresif?


Perkembangan Teknologi Baterai dan Produksi Lokal

Teknologi baterai menjadi aspek paling penting dalam keberhasilan kendaraan listrik. Indonesia memiliki potensi besar karena merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia—bahan baku utama baterai lithium-ion.


Saat ini, beberapa proyek pembangunan pabrik baterai sedang berjalan, seperti konsorsium LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group di Karawang, serta proyek lain di Morowali dan Halmahera. Kehadiran industri ini akan menjadi fondasi kuat bagi industri otomotif Indonesia dalam menghadapi era elektrifikasi global.


Selain memperkuat rantai pasok lokal, kemajuan teknologi baterai juga berperan dalam memperpanjang jarak tempuh kendaraan listrik. Dengan inovasi terkini, mobil listrik mampu menempuh perjalanan jarak hingga 500–600 km dalam sekali pengisian daya, membuatnya semakin efisien dan kompetitif di pasar.


Meningkatnya Kesadaran Konsumen terhadap Kendaraan Listrik

Tren positif ini tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan lingkungan. Mobil listrik dianggap sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.


Banyak pengguna mulai menyadari bahwa meskipun harga awal kendaraan listrik relatif lebih tinggi, biaya operasionalnya jauh lebih rendah dibandingkan mobil konvensional. Penghematan ini berasal dari biaya listrik yang lebih murah, perawatan mesin yang minim, dan efisiensi energi yang tinggi.


Kesadaran konsumen juga meningkat berkat berbagai kampanye edukasi dan test drive yang diadakan oleh pemain utama di industri otomotif. Salah satunya adalah Toyota yang terus memperkenalkan teknologi hybrid dan plug-in hybrid sebagai jembatan menuju kendaraan listrik penuh.


Tantangan yang Masih Dihadapi

Meski prospeknya cerah, perkembangan mobil listrik di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan penting:

  1. Infrastruktur belum merata – SPKLU masih terkonsentrasi di kota besar.
  2. Waktu pengisian daya lama – Pengisian baterai belum secepat pengisian bahan bakar fosil.
  3. Harga kendaraan masih tinggi – Meskipun ada insentif, harga EV masih di atas rata-rata mobil konvensional.
  4. Kesadaran masyarakat di daerah masih rendah – Edukasi perlu terus digalakkan.
  5. Daur ulang baterai – Sistem pengelolaan limbah baterai belum optimal.

Namun, dengan kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat, tantangan-tantangan ini dapat diatasi seiring waktu.


DAPATKAN MOBIL LISTRIK IMPIAN ANDA, TOYOTA BZ4X DI AUTO2000 DIGIROOM

Dapatkan Kendaraan Ramah Lingkungan yang Mendukung Perkembangan Mobil Listirk di Auto2000

Ingin berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau? Kunjungi Auto2000 Digiroom dan temukan berbagai model Toyota Hybrid dan mobil listrik yang hemat bahan bakar dan berperforma tinggi.


Nikmati kemudahan test drive, promo menarik, serta layanan purna jual terbaik dari Auto2000, jaringan dealer resmi Toyota terbesar di Indonesia!


Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Share With:

digiroom logo

AUTO2000 DIGIROOM

Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.