Tips&Tricks_15.jpg

Bagaimana Cara Jaga Ban Mobil Supaya Tidak Gampang Meletus di Jalan Tol?

Diterbitkan14 Mar 2020

22 Feb 2019


Auto2000.co.id Viral tersiar kabar ban mobil cepat panas dan gampang meletus saat melewati jalan tol, terutama yang permukaannya berbahan beton. Faktanya, tidak semudah itu ban mobil Anda bisa meletus.

Meski demikian, potensi ban meletus tetap saja ada dan tidak melulu karena ban panas. Bisa karena gangguan dari luar seperti tertancap paku atau kondisi ban yang sudah tidak layak pakai.

Sebab pertama lebih tergantung pada nasib baik Anda di jalan, tapi untuk sebab kedua Anda bisa melakukan langkah pencegahan dengan melakukan perawatan berkala ban mobil minimal sebulan sekali.

Jangan pernah abai pada kondisi ban karena nyawa taruhannya, ini beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk menjaga kondisi ban mobil.

BACA JUGA : Mudah dan Nyaman, Ini Sebab Anda Harus Ngobrol Dengan Tasia

1. Periksa tekanan angin ban

Ini langkah paling mudah sekaligus paling sering dilupakan oleh pemilik mobil. Padahal sekarang banyak pom bensin menawarkan jasa isi tekanan angin ban.

Tekanan ban terlalu rendah menyimpan potensi masalah yang besar karena dinding ban tidak berdiri kokoh seperti seharusnya. Bahkan kalau terlalu kempis akan terlihat menekuk.

Ketika dipakai konstan di kecepatan tinggi di jalan tol, defleksi pada dinding ban bakal lebih tinggi dari normalnya karena terlalu lentur serta berisiko merusak anyaman kawat baja di dinding ban, dan berakhir pada ban meletus.

Di lain pihak, ban dengan tekanan berlebih memang lebih aman dari risiko meletus, namun tetap saja bisa terjadi kalau telapak ban sudah menipis bahkan habis sehingga permukaan jalan langsung bertemu dengan anyaman baja di balik telapak ban.

BACA JUGA : Begini Cara Ngobrol Dengan Tasia Kalau Mau Beli Mobil Baru di Auto2000

2. Periksa kedalaman alur ban

Biasanya, kedalaman alur ban penumpang itu minimal sekitar 1,6 mm. Ditandai oleh tonjolan di alur ban yang diberi nama Tread Wear Indicator (TWI).

Segera ganti ban bila tanda tersebut sudah sejajar dengan tinggi telapak ban. Telapak ban yang aus, bahkan sudah tidak ada kembangannya punya potensi meletus karena berhubungan langsung dengan permukaan jalan yang panas.

Letak TWI yang ada di beberapa titik ban juga bisa menjadi gambaran mengenai tingkat keausan ban. Jika tidak merata, bisa jadi ada masalah di sektor suspensi dan kemudi.

3. Periksa tutup pentil ban

Tugas ini memang sepele, karena apalah artinya tutup pentil ban. Namun faktanya, secara perlahan angin akan keluar lewat pentil jika tidak ditutup.

Lama kelamaan ban mobil akan habis bila Anda malas mengecek dan jadi malapetaka saat berkendara di jalan tol dan berakhir dengan meletus.

BACA JUGA : Tasia Bisa Bantu Booking Service di Bengkel Auto2000 atau Order THS

4. Pelajari load index

Load index terkait dengan kemampuan setiap ban untuk memikul beban mobil yang di dalamnya ada berat mobil ditambah bobot penumpang dan barang bawaan.

Daya angkut maksimal mobil yang terkait dengan load index ada di buku manual mobil. Buat perhitungan sederhana agar mudah diingat dan letakkan di dalam laci dasbor sehingga bisa dipelajari saat dibutuhkan.

Beban mobil berlebih membuat suspensi jadi lebih sulit bekerja meredam getaran. Di titik tertentu, tugas tersebut malah bisa dikerjakan pula oleh dinding ban.
Efeknya jadi seperti ban mobil yang tekanan anginnya kurang. Pun membuat mobil terasa kurang nyaman dan menyulitkan pengendalian karena cenderung liar.

BACA JUGA : Ini Alasan Anda Dilarang Nyalakan Lampu Hazard Saat Hujan Deras

5. Rutin spooring dan balancing

Spooring dilakukan untuk mengatur keselarasan kaki-kaki mobil. Suspensi yang baik akan meringankan kerja ban dan memudahkan pengendalian.
Sementara balancing membuat putaran ban pada pelek tetap stabil. Ini membuat mobil dapat bergerak aman saat kecepatan tinggi tanpa khawatir terjadi sesuatu pada ban.

Kedua langkah di atas juga efektif mencegah ban mobil untuk meletus di jalan tol karena mekanisme penggerak ban bekerja dengan baik sehingga ban tetap dapat bergerak aman.

6. Rotasi ban

Disarankan untuk melakukan rotasi ban setiap 10.000 km sekali. Untuk mudahnya bagi pemilik mobil Toyota, ini sama dengan jangka waktu servis berkala dan sudah termasuk ke dalam pekerjaan servis berkala di bengkel resmi Auto2000.
Rotasi membuat seluruh ban merasakan tugas dan tanggungjawab yang sama sehingga harapannya tingkat keausan ban dapat merata.

BACA JUGA : Apa itu Aquaplaning Yang Bikin Mobil Kecelakaan Terbalik di Jalan Tol?

Apalagi ada kecenderungan ban depan lebih cepat habis telapaknya lantaran memegang beban paling besar saat mobil bergerak. Alhasil, risiko ban meletus juga menurun.

7. Periksa kondisi pelek

Jika sampai terjadi sesuatu pada pelek, seperti bibir pelek pecah, hampir pasti ban mobil akan mendapatkan tekanan sangat berat saat kejadian. Bisa saja ban jadi rusak, seperti dinding ban benjol atau robek.

Dinding ban yang benjol punya potensi untuk meletus bila mendapatkan tekanan kerja ekstrem di kondisi berat seperti melaju di kecepatan tinggi di jalan tol berlapis beton. Termasuk kalau sudah robek, jangan tunda untuk menggantinya dengan ban baru.

Nah, semua proses tersebut dapat Anda lakukan saat servis berkala di bengkel resmi Auto2000 terdekat. Pun kalau Anda mau ganti ban baru dengan jaminan kualitas sesuai rekomendasi pabrikan.

Segera booking service di aplikasi Auto2000 Mobile atau di website Auto2000. Yang terbaru, Anda bisa minta tolong Tasia untuk melakukan booking service.

digiroom logo

AUTO2000 DIGIROOM

Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang terbesar di seluruh Indonesia.